Jakarta, CNBC Indonesia – Kasus campak di Indonesia pada tahun 2022 tercatat meningkat 32 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengingatkan orang dewasa akan risiko tertular virus campak, apalagi jika belum pernah tertular campak sebelumnya. Karena virus ini dapat menginfeksi segala usia.
“Campak bisa menyerang orang dewasa. Yang utama adalah orang yang tidak pernah memiliki kekebalan campak tetap bisa tertular campak,” kata Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kemenkes, dr. Prima Yosephine dalam konferensi pers online, Jumat (20/1/2023).
Prima mengatakan, salah satu cara pencegahan virus campak adalah melalui imunisasi. Namun, saat ini Indonesia masih belum memiliki program imunisasi atau vaksin khusus untuk orang dewasa.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Saat ini kami menggunakan vaksin campak rubella dan itu untuk anak-anak. Untuk orang dewasa, saya harus melihat dulu karena belum masuk program untuk orang dewasa,” kata dr Prima.
“Sekarang yang biasa diberikan pada orang dewasa adalah vaksin MMR (Measles Mumps Rubella) untuk orang dewasa. Itu yang umum digunakan. Jadi bukan vaksin yang digunakan untuk anak-anak,” lanjutnya.
Vaksin MMR adalah vaksin yang mengandung kombinasi virus campak, gondok, dan rubella. Vaksin ini digunakan untuk melindungi tubuh dari tiga jenis penyakit, yaitu campak, gondok, dan rubella.
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Kesehatan menyatakan Indonesia mencatat total 3.341 kasus campak sepanjang tahun 2022. Data tersebut merupakan total kumulatif 223 kabupaten dan kota dari 31 provinsi di Indonesia.
“Jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2021, memang ada peningkatan yang signifikan. Peningkatannya kurang lebih 32 kali lipat,” jelas Direktur Jenderal Pengelolaan Imunisasi P2P Kemenkes, dr. Prima Yosephine dalam konferensi pers online, Jumat (20/1/2023).
Prima mengatakan, peningkatan kasus tersebut karena keterbatasan Kementerian Kesehatan dalam mencapai target pelayanan imunisasi rutin tahun 2020 dan 2021 sehingga lebih banyak anak yang tidak mendapatkan imunisasi dan kasus lebih cepat menyebar.
“Kebanyakan kasus [campak] tahun 2022 sebagian besar belum pernah diimunisasi dan ada yang sudah diimunisasi, tapi belum lengkap,” kata dr Prima.
Umumnya, gejala yang dikeluhkan penderita campak adalah demam tinggi, batuk, pilek, dan radang mata. Kemudian, dua sampai empat hari setelah gejala awal, akan muncul bercak kemerahan di seluruh tubuh.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Obat Sirup Dilarang, Paguyuban Rekomendasikan Alternatif Ini!
(hsy/hsy)