liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Vaksin Booster Kedua Mau Kadaluwarsa? Kemenkes Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, alasan Indonesia mulai memberikan vaksin Covid-19 booster kedua atau keempat kepada masyarakat umum di atas usia 18 tahun bukan karena banyak vaksin yang akan kedaluwarsa.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Publik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan pelonggaran protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah menjadi salah satu pertimbangan utama Kemenkes dalam memberikan booster kedua vaksin Covid-19 kepada masyarakat.

“Pertama, tidak ada lagi pembatasan aktivitas sosial. Kedua, kita tahu ada subvarian baru yang kasusnya terus meningkat di berbagai negara,” ujar dr. Nadia kepada wartawan di Gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (27/1/2023).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Selain itu, belum adanya kebijakan karantina dan pembatasan wisatawan mancanegara (PPLN) bagi sejumlah wisatawan dari negara tertentu juga menjadi faktor pemerintah menerapkan insentif kedua. Melalui dosis keempat ini, pemerintah berupaya meningkatkan imunitas masyarakat.

“Bukan karena vaksinnya kadaluarsa, lalu kami ada vaksin booster kedua. Tidak,” tegas Dr. Nadia.

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI dari Suku Gerindra, Andre Rosiade mengatakan, 3,2 juta vaksin gotong-royong senilai kurang lebih Rp 400 miliar akan habis masa berlakunya pada akhir tahun 2023. Hal itu disampaikan dalam Rapat Sidang Komisi VI DPR dengan Pengurus dan direksi PT Bio Farma di gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1/2022).

Terkait hal tersebut, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir mengatakan, produksi IndoVac harus dihentikan sementara untuk menghindari potensi kadaluarsa yang sangat cepat setelah vaksin diproduksi. Selain itu, perusahaan harus mengetahui dengan pasti kebutuhan vaksin tersebut agar produksi dapat dilakukan dengan tepat.

“Karena kalau sudah berproduksi, tidak akan lama kadaluarsanya. Jadi, sebenarnya kita tidak berhenti selamanya. Bukan seperti itu,” ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Obat Sirup Dilarang, Paguyuban Rekomendasikan Alternatif Ini!

(tiba)