Jakarta, CNBC Indonesia – TikTok menghadapi ancaman pelarangan di beberapa negara. Dipimpin Amerika Serikat (AS), baru-baru ini Inggris, Kanada, dan Selandia Baru juga berencana memblokir media sosial.
CEO TikTok Shou Zi Chew akhirnya dipanggil untuk bersaksi di depan Kongres AS. Dia bersikeras bahwa TikTok bukan pengikut China.
Jika larangan nasional terhadap TikTok diresmikan di AS, maka Meta, YouTube, dan Snap akan menjadi penerima manfaat terbesar. Setidaknya itu menurut firma riset Bernstein.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Orang-orang akan beralih ke platform yang biasa mereka gunakan. Apalagi Instagram dan YouTube memiliki fitur yang sama persis dengan TikTok, yaitu Reels dan Shorts. Demikian pula Snap memiliki Spotlight,” laporan Bernstein dikutip dari TechCrunch, Jumat (24/10). 3). /2023).
Lebih lanjut, firma tersebut mengatakan absennya TikTok diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan Meta, Google, dan Snap. Pendapatan TikTok di AS tahun ini diprediksi sekitar US$ 7-8 miliar (Rp 106-121 triliun).
Jika ceruk pendapatan didistribusikan di seluruh layanan Meta (Instagram, Facebook), Alfabet (YouTube), dan Snap (Snapchat), maka raksasa teknologi pasti bisa ‘berpesta’.
Ini adalah angin segar di tengah kemerosotan bisnis raksasa teknologi yang menyebabkan PHK besar-besaran.
“Uang iklan akan masuk ke raksasa teknologi lainnya. Dalam hal ini, Meta tampaknya menjadi pemenang yang jelas karena ekosistem iklannya yang sudah lama ada. Sementara itu, YouTube akan kembali ke aliran pendapatan dari kampanye merek,” jelas laporan tersebut.
“YouTube sebelumnya telah menjadi salah satu donatur iklan untuk TikTok selama bertahun-tahun. Dengan pemblokiran TikTok, pendapatan akan kembali ke YouTube,” tambah laporan itu.
Minggu ini, Chew mengatakan TikTok memiliki lebih dari 150 juta pengguna di AS. Bernstein memperkirakan bahwa pengguna menghabiskan rata-rata 1,8 triliun menit per tahun untuk aplikasi.
Ini menjadikan TikTok runner-up kedua, setelah Netflix, dengan kunjungan pengguna terlama di AS.
Diperkirakan perhatian banyak netizen untuk melihat dan membuat konten di TikTok akan beralih ke tangan Google dan Meta saat platform tersebut resmi diblokir.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
AS Blokir TikTok, Ternyata Ini Penyebabnya
(tiba)