Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara konsisten menyediakan koneksi dan menjangkau pelosok. Upaya ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk menciptakan lingkungan digital yang setara dan ideal di Indonesia.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan perusahaan memiliki tiga misi untuk membangun negeri. Pertama, membangun infrastruktur dan platform. Kedua, membangun kapasitas masyarakat, yaitu insan Telkom dan masyarakat luas. Yang ketiga adalah bekerja dengan pemangku kepentingan strategis.

“Kesetaraan akses telekomunikasi digital memungkinkan siapa saja, di mana saja dan kapan saja, untuk meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan. Keyakinan ini membuat Telkom ingin mengambil peran penting dalam dunia digital,” ujar Ririek, suatu ketika.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di tanah air mencapai 216,62 juta orang atau setara dengan 78,19% dari total populasi. Meskipun banyak orang yang memiliki akses ke internet, namun masih ada kesenjangan antara yang sudah merasakan konektivitas dengan yang belum, terutama di daerah terpencil. Kondisi geografis biasanya menjadi salah satu kendala bagi penyedia jasa untuk menyediakan konektivitas, apalagi Indonesia memiliki ribuan pulau.

Di perkotaan, penyediaan jaringan internet pita lebar dapat diimplementasikan dengan mudah karena akses dan sumber daya tersedia dengan mudah. Sementara di pedesaan, terutama di daerah perbatasan, terpencil, dan tertinggal (3T), penarikan kabel fiber optik untuk menggunakan jaringan internet merupakan hal yang menantang karena kondisi lingkungan yang sulit diakses.

Untuk itu, Telkom juga melakukan beberapa upaya untuk menyediakan konektivitas secara merata. Salah satunya melalui Mangoesky, produk koneksi digital Telkom melalui anak usaha Telkomsat yang telah hadir sejak 2014. Mangoesky menyediakan jaringan internet broadband melalui media satelit (VSAT IP) untuk masyarakat di area 3T.

Ririek mengatakan layanan tersebut dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang wilayahnya belum terjangkau oleh jaringan kabel Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSl), fiber optik atau layanan seluler berkecepatan tinggi lainnya.

“Digitalisasi atau penggunaan teknologi komunikasi bukan hanya milik warga perkotaan saja. Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan kualitas dan kecepatan jaringan bagi masyarakat, agar semakin banyak masyarakat yang go digital, modern, dan global,” ujarnya. dijelaskan.

Kehadiran Mangoesky diharapkan dapat mengurangi kesenjangan digital di wilayah pedesaan dan 3T Indonesia, serta mendukung percepatan dan perluasan digitalisasi Indonesia sejalan dengan komitmen Telkom Indonesia untuk mendorong transformasi digital masyarakat.

Kemudian, melalui internet fixed broadband, IndiHome, Telkom turut mendorong digitalisasi nasional seluruh layanan berkualitas tinggi. Saat ini Indihome telah berhasil menyediakan akses internet melalui jaringan fixed broadband di berbagai daerah.

Jaringan fiber optic pendukung layanan IndiHome kini telah mencapai 166.343 km. Bahkan melalui layanan jaringan ini, IndiHome kini telah menjangkau 978 kota/kabupaten di seluruh Indonesia atau 97% secara nasional.

Vice President Marketing Management PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, E. Kurniawan mengatakan, distribusi ke pelosok tidak hanya dilakukan oleh Indihome melalui jaringan, tetapi juga dari harga langganan.

“Tentu kami sangat mempertimbangkan masalah harga agar terjangkau oleh semua kalangan. Namun sejalan dengan itu kami juga tetap berpegang pada kualitas layanan yang memiliki kehandalan setinggi mungkin,” ujar Kurniawan.

Demi menjaga kualitas jaringan internet, IndiHome juga menyediakan lebih dari 16 ribu teknisi yang siap 24 jam non stop. Teknisi ini tersebar di seluruh Indonesia untuk menangani masalah pelanggan.

Sementara itu, melalui Telkomsel, Telkom juga mengembangkan jaringan dan layanan 5G di seluruh Indonesia. Sejak pertama kali menggunakan jaringan dan layanan 5G pada 24 Mei 2021, hingga kini Hyper 5G Telkomsel telah hadir di beberapa wilayah di 39 kota seluruh Indonesia, dengan dukungan 248 BTS 5G.

Telkom juga memiliki jumlah menara (base transceiver station/BTS) yang cukup untuk melayani pelanggan secara nasional. Tercatat Telkom melalui Telkomsel telah membangun ratusan ribu BTS yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Selain itu, pada 2022, Telkom juga akan bekerja sama dengan SpaceX. Kerja sama ini ditandai dengan pemberian hak jangkar satelit khusus non-geostasioner Starlink kepada anak usaha Telkom, PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat).

Melalui izin docking, Starlink akan menyediakan teknologi backhaul atau transfer data dari satu infrastruktur telekomunikasi ke infrastruktur telekomunikasi lainnya. Teknologi ini dapat digunakan untuk mendukung penyediaan layanan internet broadband, khususnya jaringan internet 4G. Teknologi ini juga akan membantu warga di pedesaan yang tidak terhubung langsung dengan kabel serat optik.

Selain konektivitas dan infrastruktur, Telkom juga memiliki SDM mumpuni yang siap memberikan layanan terbaik. Dengan penetrasi Telkom yang terus meningkat dan tersebar di seluruh pelosok tanah air, diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan broadband berkecepatan tinggi dan selanjutnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Internet Perlu Ditingkatkan, Indihome Lanjutkan Promo Paket JITU