Jakarta, CNBC Indonesia – Gerhana matahari dan bulan adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika benda-benda di ruang angkasa bergerak ke dalam bayang-bayang benda langit lainnya. Dalam Islam, fenomena ini merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT.
Saat terjadi gerhana, umat Islam dianjurkan untuk melakukan shalat sunat, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi SAW. dia berkata,
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلَةِ
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Artinya: “Jika kamu melihat gerhana (matahari atau bulan), maka segeralah berdoa.” (HR Bukhari).
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika amalan ini dilakukan sesuai dengan tata cara shalat gerhana matahari dan bulan. Pelaksanaan keduanya tidak jauh berbeda, hanya dibedakan dengan pembacaan niatnya.
Tata Cara Sholat Gerhana Matahari dan Bulan
Menurut Syekh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Rangkuman Fiqh Sunnah Sayyid Sabiq, shalat gerhana berjamaah lebih diutamakan. Sebab, shalat ini juga diawali dengan seruan, “Asshalatu jami’ah (mari shalat berjamaah),” dari imam, meski bukan keharusan.
1. Niat
Shalat gerhana dilakukan dalam dua rakaat. Membaca niat yang dibaca meliputi:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Bacaan Latin: Ushallî sunnatal khusûf rak’ataini imâman/makmûman lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Saya niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/mamum karena Allah SWT.”
Niat Doa Gerhana Matahari
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
Bacaan Latin : Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta’ala
Artinya: “Saya niat shalat sunat gerhana matahari sebagai imam atau mamum karena Allah SWT.”
2. Takbiratul ihram
3. Membaca doa pembukaan dan membaca Al Fatihah dengan keras
4. Membaca surat Al-Baqarah atau surat lainnya dengan bacaan yang sama dengan keras
5. Busur panjang
6. Bangun dari rukuk (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah, rabbana wa lakal hamd,”
7. Setelah i’tidal, jangan langsung sujud, tapi lanjutkan membaca Surah Al-Fatihah dan surat-surat lainnya. Berdiri kedua lebih pendek dari yang pertama yaitu membaca surah Al-Fatihah dan surah Ali Imran
8. Busur ke belakang, yang lebih pendek dari busur sebelumnya
9. Bangkit dari haluan kedua dan i’tidal
10. Sujud
11. Duduk diantara dua sujud
12. Sujud kedua
13. Bangun dari sujud kemudian lakukan rakaat kedua seperti rakaat pertama, hanya bacaan dan gerakannya lebih pendek dari sebelumnya. Pada rakaat kedua dianjurkan membaca Surah An-Nisa dan Surah Al-Maidah.
14. Salam
15. Diutamakan mendengarkan 2 khutbah tausiyah
Shalat gerhana bisa dilakukan oleh laki-laki atau perempuan. Namun wanita muslimah boleh melakukan sholat gerhana matahari dan bulan sendirian di rumah, seperti yang dikemukakan oleh Fadhilatusy Sheikh Muhammad ibn Salih al Utsaimin dalam Majmu’ Fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin.
Perlu diketahui, hukum shalat gerhana sendiri merupakan sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Dengan catatan, fenomena gerhana yang dijadikan acuan bisa disaksikan langsung dengan mata telanjang, bukan melalui hasil perhitungan.
[Gambas:Video CNBC]
(hsy/hsy)