Kamis, 19 Oktober 2023 – 17:06 WIB
BANDA ACEH – Pemerintah Aceh masih berupaya untuk menarik kembali bank konvensional untuk bisa beroperasi di Tanah Rencong, menjelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XXI tahun 2024 mendatang.
Baca Juga :
Persani Gelar Kejurnas Gymnastics, Perebutkan 110 Tiket Kualifikasi PON 2024
Dalam multievent tersebut, Aceh dan Sumut menjadi tuan rumah. Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA mengakui hal tersebut akan menjadi masalah besar bagi sebagian atlet yang datang dari luar Aceh.
“Kontingen melakukan aktivitas ekonomi di Aceh waktu narik uang tidak ada tempat tarik uang, itu menjadi masalah besar. Artinya kompleksitas itu terus dilakukan dengan dinas terkait,” kata Muhammad MTA kepada wartawan, Kamis, 19 Oktober 2023.
Baca Juga :
Cari Ketua Umum Baru, Triathlon Indonesia Targetkan Olimpiade
Menurutnya bank konvensional juga harus ikut membackup untuk kesuksesan PON di Aceh. Sebab, agar para atlet yang ingin melakukan aktivitas ekonomi di luar kegiatan tersebut tidak kesulitan dalam bertransaksi.
Baca Juga :
Pj Gubernur Sumut: PON 2024 Harus Sukses Administrasi, Penyelenggaraan dan Prestasi
“Perbankan terutama bank konvensional yang tidak ada di Aceh juga harus memback-up kesuksesan PON, karena PON ini bukan PON Aceh, PON secara nasional,” katanya.
Meski begitu pihaknya tetap fokus untuk mensukseskan PON XXI yang pembukaannya digelar di Aceh.
Diketahui saat ini di Aceh tidak ada lagi bank konvensional beroperasi setelah qanun lembaga keuangan syariah diberlakukan secara efektif sejak 2021 lalu.
Hanya ada perbankan Syariah, dan dua diantaranya mendominasi seperti Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Aceh Syariah yang tersebar di seluruh daerah di Aceh.
Halaman Selanjutnya
Diketahui saat ini di Aceh tidak ada lagi bank konvensional beroperasi setelah qanun lembaga keuangan syariah diberlakukan secara efektif sejak 2021 lalu.