Jakarta, CNBC Indonesia – Kabar duka menyelimuti dunia hiburan Indonesia. Salah satu vokalis Kahitna, Carlo Saba, meninggal dunia.
Sebelumnya dikabarkan bahwa Carlo Saba dirawat di rumah sakit setelah pingsan saat manggung. Perwakilan Kahitna, manajemen Hedi Yunus membenarkan kabar tersebut. Carlo Saba meninggal dunia dalam usia 54 tahun pada Rabu (19/4/2023).
Kematian Carlo Saba diduga karena serangan jantung. Diketahui bahwa sebagian besar serangan jantung dipicu oleh penyakit arteri koroner. Dalam kondisi ini, satu atau lebih arteri jantung tersumbat.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Biasanya karena ada endapan yang mengandung kolesterol yang disebut plak. Plak dapat mempersempit arteri, mengurangi aliran darah ke jantung. Jika plak pecah, dapat menyebabkan pembekuan darah di jantung.
Tidak semua serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah. Dikutip dari Detikcom, penyebab lainnya antara lain:
1. Kejang arteri koroner
Tekanan berat pada pembuluh darah yang tidak tersumbat. Arteri umumnya memiliki plak kolesterol atau pengerasan awal arteri akibat merokok atau faktor risiko lainnya.
Nama lain untuk spasme arteri koroner adalah angina Prinzmetal, angina vasospastik, atau angina varian.
2. Infeksi tertentu
COVID-19 dan infeksi virus lainnya dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung.
3. Diseksi arteri koroner spontan (SCAD)
Kondisi yang mengancam jiwa ini disebabkan oleh robekan pada arteri jantung.
4. Faktor risiko
Faktor risiko serangan jantung meliputi:
– Usia
Pria di atas 45 tahun dan wanita di atas 55 tahun lebih mungkin mengalami serangan jantung daripada pria dan wanita yang lebih muda.
– Penggunaan tembakau
Ini termasuk merokok dan paparan asap rokok jangka panjang. Jika Anda merokok, berhentilah.
– Tekanan darah tinggi
Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak arteri yang menuju ke jantung. Tekanan darah tinggi yang terjadi dengan kondisi lain, seperti obesitas, kolesterol tinggi, atau diabetes, semakin meningkatkan risikonya.
– Kolesterol jahat tinggi
Kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) yang tinggi, atau kolesterol jahat, lebih cenderung mempersempit arteri. Tingginya kadar lemak darah tertentu yang disebut trigliserida dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
– Gemuk
Obesitas dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, kadar trigliserida dan kolesterol jahat yang tinggi, serta rendahnya kadar kolesterol baik.
– Diabetes
Gula darah naik ketika tubuh tidak memproduksi hormon yang disebut insulin atau tidak dapat menggunakannya dengan baik. Gula darah tinggi meningkatkan risiko serangan jantung.
– Riwayat keluarga serangan jantung
Jika saudara laki-laki, saudara perempuan, orang tua atau kakek nenek mengalami serangan jantung dini (pada usia 55 tahun untuk pria dan 65 tahun untuk wanita), Anda mungkin berisiko lebih tinggi.
– Kurang olahraga
Kurangnya aktivitas fisik (gaya hidup menetap) dikaitkan dengan risiko serangan jantung yang lebih tinggi. Olahraga teratur meningkatkan kesehatan jantung.
– Pola makan yang tidak sehat
Pola makan tinggi gula, lemak hewani, makanan olahan, lemak trans, dan garam meningkatkan risiko serangan jantung. Makan lebih banyak buah, sayuran, serat dan minyak sehat.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Cara Cek Kadar Kolesterol Sendiri, Bisa Dilakukan di Rumah
(ha ha)