liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
PTBA Berhasil Berdayakan Perempuan Kelola Tanaman Rosella

Jakarta, CNBC Indonesia– PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memberdayakan kelompok ibu rumah tangga yang mengolah rosella di kawasan Sentra Industri Bukit Asam (SIBA), Desa Lingga, Kabupaten Muara Enim. Mereka adalah perempuan yang mengelola Sentra Industri Bukit Asam (SIBA) Rosella.

Usaha ini berawal dari prakarsa Dian Afriana, seorang ibu rumah tangga dari Kampung Pasar Tanjung Enim yang ingin menanam pohon rosella. Dengan dukungan dari PTBA, Dian mengajak anggota PKK untuk mendirikan SIBA Rosella pada tahun 2019.

Saat ini sudah ada sekitar 30 ibu-ibu dari Kampung Lingga, Keban Agung, dan Pasar Tanjung Enim yang sudah mendapatkan pekerjaan baru dan menjadi ibu-ibu driver SIBA Rosella.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Tahun 2019, SIBA Rosella berdiri. Kami mendapat hibah dari PTBA dengan mandat untuk mengembangkannya. Dari situ produk berkembang. SIBA Rosella adalah anggota PKK, tetapi tidak memiliki PKK,” kata Dian dalam keterangan resmi. keterangan, Senin (17/4/2023).

Ia menjelaskan, SIBA Rosella bekerja sama dengan petani menerapkan sistem pertanian organik dalam proses penanaman dan perawatan pohon rosella. Sedangkan PTBA memfasilitasi pelatihan pengolahan sampah organik menjadi kompos, sehingga mereka terpacu untuk membuat kompos secara mandiri dengan memanfaatkan batang rosella yang telah dipanen.

Tidak hanya pendanaan, PTBA juga memberikan pendampingan dan penguatan dalam proses pemasaran. Sehingga produknya bisa mencapai skala nasional.

“Pemasaran kini sudah dilakukan secara online melalui Shopee, Tokopedia, Platform Pasar Digital (PaDi), dan offline melalui Rumah BUMN Muara Enim, menggandeng toko-toko di sekitar Sumsel dan Lampung serta keikutsertaan SIBA Rosella dalam pameran dan bazaar internasional. ajang internasional Moto GP Mandalika Experience 2022 yang digelar di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah,” tambah Dian.

Selain itu, PTBA juga memberikan pendampingan dan memfasilitasi sertifikasi produk SIBA Rosella. Mulai dari izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sertifikat merek, sertifikat halal, dan lain sebagainya.

“Sudah ada izin BPOM, sudah ada sertifikat halal, sekarang proses ISO juga sedang berjalan,” kata Dian.

Sedangkan saat ini kapasitas produksi teh rosella sekitar 100 kotak per hari. Dengan jumlah tersebut, total pendapatan mencapai kurang lebih Rp 50-60 juta per bulan, tergantung permintaan dari pengguna.

“Kami (anggota SIBA Rosella) bagi hasil. Kadang sebulan sekali. Kalau cukup untuk produksi, (bagi hasil) dua bulan sekali,” kata Dian.

Melihat antusiasme ibu-ibu penggerak SIBA Rosella, Dian optimistis bisnis ini bisa semakin berkembang. Bahkan ke depannya, ia mengaku akan membangun restoran dengan bahan dasar rosella.

“Impian besar kami adalah mengekspor rosella ke luar negeri,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

BRI Berikan Apresiasi Untuk Desa Penggerak Ekonomi

(dpu/dpu)