Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjalankan berbagai program untuk mendukung mitra Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Mulai dari program yang mendukung kesetaraan gender, pemanfaatan teknologi digital, dan pendanaan.
Community Development Center Telkom SGM Hery Susanto mengungkapkan UKM perempuan didorong untuk tetap bertahan dan mengembangkan usahanya di tengah persaingan pasar. Program pelatihan dan pemberdayaan wirausaha bagi pelaku UMKM yang dijalankan oleh Telkom juga dikelola oleh sebagian besar tenaga ahli perempuan.
“Sampai saat ini, tidak sedikit UKM binaan Telkom yang berhasil memimpin sektor tersebut, bahkan tumbuh menjadi pemimpin global di bidang usahanya, seperti Batik OZZY Pekalongan. Pemilik usaha Batik OZZY, Lianawaty Hidayat sukses merintis butik batik fashion dan handicraft dengan desain produk yang terinspirasi dari perpaduan peristiwa alam dan kehidupan sosial,” kata Hery dikutip dari siaran pers, Senin (3/4/2023). ).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Mengusung slogan “Batik Buatan Tangan Paling Unik dari Pekalongan”, OZZY Batik dapat dikenali dari ciri khas warna dan tulisan tangan pada desainnya.
Selanjutnya, program pinjaman modal usaha sebagai program utama dalam mendukung para pelaku usaha. Melalui program ini, katanya, Telkom telah melahirkan banyak pengusaha unggul yang berhasil mengembangkan usahanya.
Hal ini dirasakan oleh usaha Batik Besurek khas Bengkulu, ATIK. Didirikan pada tahun 1999, ATIK masih optimis untuk memperkenalkan daerah Bengkulu melalui produk batiknya yang unik.
Menurut Hery, ATIK kesulitan bersaing dengan kompetitor. Kemudian bisnis ini berhasil melakukan inovasi produk dan pemasaran melalui bantuan yang disalurkan oleh Telkom.
UKM lain yang berhasil dibina Telkom adalah Batik Widi Nugraha. Usaha yang dijalankan sejak 2010 oleh Budi Siwi Riyayanawati ini telah melahirkan ratusan anak tercinta yang semakin bisa diandalkan, termasuk anak keduanya, Widi Rosliandi Nugraha.
Terlahir sebagai penyandang disabilitas tuli, Widi berhasil menyelesaikan pendidikan SLB-B jurusan fashion untuk melanjutkan usaha batiknya.
“Telkom sebagai perusahaan yang terbuka terhadap keberagaman dan inklusi juga menjalankan program pembinaan dan pemberdayaan bagi difabel. Dengan keterbatasan yang dimiliki, Widi dan seluruh perajin di Batik Widi Nugraha tetap optimis untuk mengikuti program pelatihan yang digelar Telkom, ” dia berkata. Hery menjelaskan.
Selain mendukung perempuan, pembiayaan dan inklusi, Telkom memberikan solusi untuk memperkuat kapabilitas digital, antara lain akses permodalan, akses efisiensi dan akses perdagangan.
“Melalui berbagai program pendampingan dan pendanaan, Telkom secara konsisten mendorong para mitra binaan unggulannya untuk berinovasi dan menumbuhkan pasar digital,” ujar Hery.
Dikatakannya, Telkom turut serta melestarikan budaya dengan mendukung para pelaku UKM kerajinan tradisional selain meningkatkan tingkat ekonomi dan produktivitas daerah. Salah satunya adalah Tuta Etnik Soppeng yang merupakan UMKM dengan produk tas anyaman plastik hasil karya sekelompok pengrajin tas anyaman di Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
“Sentra kerajinan ini tersebar di beberapa kampung yaitu Kampung Watu, Kampung Labokong, Kecamatan Donri-Donri, dan Cabenge, Kecamatan Lalabata. Menurut pemilik usaha etnik Tuta Soppeng, sejak pandemi Covid-19 permintaan pasar akan produk tenun di Selatan Sulawesi meningkat menjadi Etnis Tuta Soppeng memiliki peluang besar untuk memperluas pasar,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan, program pengembangan dan pemberdayaan kewirausahaan tidak hanya memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan produksi. Namun juga memberikan pemahaman tentang pemasaran sesuai dengan segmen usahanya.
“Untuk itu, melihat potensi permintaan pasar terhadap UKM Tuta Ethnik Soppeng, Telkom mendorong pemasaran produk tenun ini melalui platform digital. Berkat pemasaran online, kini Tuta Ethnik Soppeng berhasil menjangkau pasar di seluruh pulau Sulawesi, Jawa, bahkan sampai ke Papua,” tutupnya. .
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Lebih ketat! Kurasi BRILIANPRENEUR 2022 Gunakan Ketentuan ESG
(rah/rah)