liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Pantas Putin Keok, Ukraina Pakai Big Data Lacak Tentara Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan analisis data Palantir mengklaim berada di balik keakuratan serangan Ukraina terhadap tentara Rusia. Teknologi Palantir memberi Ukraina kemampuan untuk “memantau perang” secara real time.

CEO Palantir Alex Karp membuat pernyataan terkait keterlibatan Palantir dalam perang Rusia-Ukraina. Perangkat lunak Palantir digunakan oleh Ukraina untuk melacak posisi tank dan artileri militer Rusia.

Teknologi Palantir sering digunakan untuk kegiatan militer dan intelijen. Selama 20 tahun terakhir, Palantir telah mendukung kegiatan intelijen AS.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Faktanya, Karp adalah bos perusahaan global pertama yang bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sejak invasi Rusia ke wilayah Ukraina pada Februari 2022. Setelah pertemuan itu, Palantir membuka kantor di Ukraina.

Bulan lalu, peran Palantir diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhalio Fedorov. Dia mengatakan, teknologi Palantir digunakan untuk melacak kemajuan perang secara real time.

Ukraina memiliki informasi tentang pola pergerakan pasukan menggunakan sistem peringatan situasional dan kemudian menggunakannya untuk membuat keputusan militer.

Palantir memasarkan perangkat lunaknya sebagai cara cepat untuk menentukan penggunaan sumber daya, memanfaatkan informasi dari satelit ke media sosial. Teknologi mereka memudahkan untuk menarik informasi dari sumber data yang besar.

Namun, Karp mencatat bahwa Palantir belum memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan yang sedang dibicarakan di Silicon Valley. Menurut Karp, harus ada pedoman etika yang jelas sebelum menggunakan perangkat lunak yang dapat membuat keputusan dan tindakan secara mandiri tanpa campur tangan manusia.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Perang Rusia-Ukraina Berlanjut, Bill Gates Khawatirkan Hal Ini

(demi)