Tak terbayangkan masih ada senyum dan keceriaan di wajah para siswa SDN Nainefo 2 yang terletak di Barat Laut Amfoang, NTT. Bahkan di musim hujan seperti sekarang ini, banyak tantangan yang harus diatasi. Sebuah tantangan yang sulit bahkan untuk orang dewasa atasi.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Hal ini tidak lain karena sang jalan tidak mau berkompromi dengan perjuangan anak-anak tersebut dalam mengejar masa depan yang lebih baik. Mereka dihadapkan pada tanah longsor yang sering terjadi pada musim hujan sehingga menyebabkan kendaraan apapun tidak dapat melewati jalan menuju sekolah, belum lagi arus sungai yang deras dan meluap membuat mereka sulit untuk pergi ke sekolah. Meski semangat bukan hanya milik mereka, para orang tua yang memimpikan masa depan yang lebih baik untuk anak-anaknya juga menemani mereka melewati tanah longsor dan sungai.

“Sekarang akses jalan terputus, karena kemarin hujan, angin, longsor. Belum diperbaiki, cukup sulit di musim cuaca. Anak-anak saya juga sekolah di pelosok, apalagi sekarang jalan sudah rusak. seperti tidak ada kendaraan Tapi semangat anak-anak itu tetap ada.“Walaupun harus menyeberangi sungai karena hujan dan angin, jika hujan reda ada anak-anak yang pergi ke sekolah, harus dijemput oleh orang tuanya. karena jalan rusak. Mereka juga datang terlambat, tapi kami juga mengerti alasannya,” jelas Lani, guru kelas 5 SDN Nainefo 2 kepada tim Dobaik.id.

Tidak hanya akses sekolah yang sulit saat hujan, kondisi pakaian dan perlengkapan sekolah mereka juga memprihatinkan. Anak-anak ini tidak memakai sepatu dan hal yang paling mewah bagi mereka adalah sepasang sandal ke sekolah. Belum lagi seragamnya yang tidak jelas warnanya. Either way, tampaknya mereka hanya memiliki satu seragam yang mereka beli dari mereka masuk sekolah sampai mereka masih memakainya ketika mereka di sekolah menengah, 6 dan 5.

“Kalau mau beli seragam harus datang ke Lelogama. Jaraknya sekitar belasan kilometer untuk datang ke Lelogama dan sama untuk makan. Ada kursi untuk papan tulis tapi hampir tidak cukup untuk duduk. Aduh, ada Tidak ada. Sandal apa saja, kadang- kadang tidak sekolah pakai sendal apalagi sepatu. Kalau seragamnya seperti itu, ada anak kelas 6 SD pakai itu, kotor, tapi pakai seragam sampai habis. kecil, tidak berubah. Datang ke sekolah hanya memegang buku, memasukkan sesuatu ke dalam kantong plastik,” lanjut Lani.

Oleh karena itu, bantuan sangat dibutuhkan untuk anak-anak di Nainefo yang berjumlah 61 anak ini. Antusiasme mereka perlu didukung agar mereka dapat mengejar tujuan mereka dengan baik. Tidak lagi pergi tanpa sepatu, tidak lagi mengenakan seragam yang tidak pas, bahkan memasukkan buku-buku mereka ke dalam kantong plastik.

Anda bisa membuat mereka percaya bahwa banyak orang peduli dengan impian mereka. #sahabat yang baik juga bisa menumbuhkan harapan untuk masa depannya dengan #berbuat baik sekarang. Cara berdonasi sekarang hanya melalui berbuat baik.id. Donasi yang Anda berikan juga akan sampai dengan sempurna dan tanpa potongan karena Anda hanya berbuat baik, semua donasi 100% tersalurkan.

Kalian yang sudah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, Anda dapat memantau informasi tentang kampanye sosial yang Anda ikuti, beserta pembaruan terkini.

Jika Anda tertarik untuk berkontribusi lebih banyak pada kampanye sosial, #sahabat bisa mendaftar sebagai relawan. Anda juga dapat menyertakan komunitas dalam kampanye ini.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Ini adalah Afriliam, anak laki-laki berusia 2 tahun yang membutuhkan operasi rekonstruksi wajah