liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ngeri! Kasus Raja Singa pada Anak Naik 70%, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap kondisi terkini kasus penyakit kelamin di Indonesia. Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, mengatakan ada tiga penyakit menular seksual yang paling berisiko menulari anak, yakni human immunodeficiency virus (HIV), sifilis (raja singa), dan hepatitis B.

Khusus untuk kasus raja singa, kata dr. Syahril, dalam lima tahun terakhir dari 2018 hingga 2022 kemarin, terjadi peningkatan kasus sifilis hampir 70 persen.

“Dari 12 ribu kasus sekarang menjadi 21 ribu kasus,” ujarnya, dalam jumpa pers online, Senin (8/5/2023).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Rute penularan raja singa ke anak-anak

Ada tiga kemungkinan seorang anak tertular penyakit menular seksual, yakni saat hamil, saat proses persalinan, dan saat proses menyusui.

Penularan penyakit raja singa atau sifilis dari ibu ke anaknya terhitung cukup tinggi, yakni 69 hingga 80 persen. Secara umum, risiko pada bayi adalah risiko keguguran alias keguguran, lahir mati, atau sifilis kongenital alias sifilis bawaan pada bayi baru lahir.

dr. Syahril mengatakan, hingga saat ini baru sekitar 40 persen ibu hamil yang menderita sifilis yang diobati. Dia mengatakan rendahnya jumlah pasien yang dirawat karena suami tidak mengizinkan istrinya menjalani tes sifilis dan stigma sosial.

“Ibu hamil dengan sifilis yang diobati masih rendah, hanya sekitar 40 persen. Jadi, 60 persen sisanya tidak mendapat pengobatan, sehingga berpotensi tertular dan menyebabkan kecacatan pada anak yang dilahirkan,” ujarnya. dr. Syahril

Oleh karena itu, dr. Syahril mengimbau masyarakat Indonesia untuk menghindari aktivitas seksual berisiko dan tidak takut melakukan tes HIV dan sifilis di fasilitas pelayanan kesehatan. Selain itu, tes HIV di puskesmas gratis alias gratis.

“Oleh karena itu, kami mengimbau pasangan suami istri untuk saling setia menghindari hubungan seks yang berisiko. Bagi yang belum menikah, gunakan proteksi untuk menghindari hal-hal yang berisiko bagi kesehatan,” saran dr. Syahril.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Anak Kecil Juga Bisa Stres & Khawatir, Ini Tandanya

(hsy/hsy)