liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ngeri, Giliran PBB yang Buka-bukaan soal Tanda Kiamat

Jakarta, CNBC Indonesia – Iklim dan pemanasan global kini menjadi isu penting untuk dibahas demi kelangsungan kehidupan di Bumi.

Laporan terbaru PBB mengatakan pemanasan global akan melebihi 1,5 derajat Celcius dalam 10 tahun ke depan. Batas 1,5 derajat Celcius adalah batas bencana pemanasan global yang dampaknya terhadap Bumi tidak dapat diubah lagi.

Dalam laporannya, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyatakan bahwa situasi ini menandakan bahwa penduduk Bumi sedang menghadapi dekade terpenting dalam sejarah umat manusia. Oleh karena itu, PBB mengimbau penduduk dunia untuk segera mengurangi emisi pemanasan global secara drastis.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

IPCC menegaskan bahwa belum terlambat bagi manusia untuk mencapai “ujung dunia” dari pemanasan Bumi.

“Kami tahu caranya, punya teknologi, peralatan, dan anggaran – semua yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah iklim sudah kami ketahui sejak lama,” kata Kepala IPCC Lee Hoesung, dikutip AFP, Rabu (5/4/2023). ). “Satu-satunya yang kurang adalah kemauan politik yang kuat.”

IPCC mengatakan suhu bumi akan mencapai titik 1,5 derajat Celcius lebih tinggi dari masa pra-industri pada awal 2030-an.

Saat ini, Bumi 1,2 derajat Celcius lebih hangat daripada masa pra-industri. Efek pemanasan global sudah dirasakan oleh penduduk bumi berupa cuaca ekstrim.

“Tahun terpanas yang kita alami sekarang akan menjadi yang terdingin dalam satu generasi,” kata ilmuwan Imperial College London, Friederike Otto.

Dampak melebihi batas 1,5 derajat Celcius merupakan sinyal meningkatnya laju kepunahan spesies, gagal panen, hingga “titik kritis” perubahan iklim berupa kematian karang dan pencairan es kutub.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan negara-negara kaya yang sebelumnya bertujuan untuk netralitas karbon pada tahun 2050 harus mempercepat hingga tahun 2040 untuk “menjinakkan bom iklim”.

“Manusia berdiri di atas lapisan tipis es, dan es itu mencair dengan cepat,” kata Gueterres.

Menurut laporan IPCC, jika Bumi hanya mampu menahan laju pemanasan global 1,8 derajat Celcius, setengah dari penduduk Bumi akan hidup di tengah panas dan kelembapan ekstrem pada tahun 2100.

Daerah yang paling terpengaruh oleh panas dan kelembapan ekstrem meliputi Asia Tenggara, sebagian Brasil, dan Afrika bagian barat.

[Gambas:Video CNBC]

(hebat/hebat)