Jakarta, CNBC Indonesia – Inggris akan melarang keberadaan aplikasi TikTok di perangkat pemerintah. Keputusan ini mengikuti Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Kanada yang melakukan hal yang sama.
Larangan TikTok pada perangkat pemerintah Inggris dilaporkan oleh Bloomberg. Sebelumnya, The Times of London melaporkan bahwa kebijakan tersebut akan direkomendasikan karena tinjauan keamanan Inggris.
Survei tersebut ternyata memunculkan kekhawatiran mengenai data sensitif yang dilakukan TikTok, dikutip dari Business Insider, Selasa (14/3/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Di tingkat Uni Eropa, badan eksekutif lokal juga telah menetapkan kerangka waktu untuk penegakan larangan tersebut. The Guardian melaporkan bahwa staf agensi telah diberitahu untuk menghapus TikTok dari aplikasi mereka hingga Rabu (15/3/2023) mendatang waktu setempat.
Alasan pelarangan di Uni Eropa, AS, dan Kanada hampir identik dengan yang ada di Inggris. Itu terkait dengan kekhawatiran bahwa aplikasi tersebut dapat mengumpulkan informasi sensitif tentang karyawan dan akhirnya memberikannya kepada pemerintah China atau dinas intelijen.
Kebijakan ini datang bahkan bersamaan dengan peluncuran ‘Project Clover’ oleh TikTok. Inisiatif ini adalah cara perusahaan meyakinkan anggota parlemen bahwa data pengguna aplikasi tetap aman.
Eksekutif juga bertemu dengan penasihat kebijakan Inggris pada Senin (13/3). Kepada The Wall Street Journal, mereka mengapresiasi upaya yang dilakukan TikTok. Namun di sisi lain, mereka menyebut proyek tersebut tidak menutup kemungkinan TikTok bisa menolak pesanan dari pemerintah China.
TikTok juga terbuka tentang larangan tersebut. Juru bicara perusahaan mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan pemerintah Inggris tersebut.
“Sementara kami menunggu detail dari kekhawatiran khusus apa pun yang mungkin dimiliki pemerintah Inggris, kami akan kecewa dengan langkah seperti itu,” kata juru bicara itu.
Mengenai larangan di wilayah tersebut, juru bicara TikTok mengatakan itu adalah ketakutan yang salah tempat. Menurutnya, hal itu didorong oleh persoalan geopolitik yang lebih luas.
“Namun kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi masalah apa pun,” kata juru bicara TikTok.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
PNS AS Bakal Dilarang Main Tiktok, Ada Apa?