Jakarta, CNBC Indonesia – Ahli epidemiologi dan peneliti Indonesia dari Griffith University, Australia, dr. Dicky Budiman mengatakan, efek Long Covid akibat Covid-19 menjadi bukti kegagalan suatu negara dalam mengendalikan wabah.
“Saya melihat negara-negara di dunia saat ini cukup minim mitigasi. [Selain itu] Para pemimpin juga sepertinya enggan terlalu banyak membicarakan hal ini karena sebenarnya Long Covid merupakan representasi dari kegagalan suatu negara dalam mengendalikan pandemi,” ujar Dr Dicky kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/8/2022).
Menurut National Institute for Health and Care Excellence, Long Covid atau Post Covid Syndrome adalah gejala yang berlangsung sekitar 8 hingga 12 minggu setelah dipastikan sembuh atau negatif Covid-19.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Covid-19 yang lama memungkinkan para penyintas untuk kembali beraktivitas normal, namun tidak dapat kembali ke performa lama atau tidak maksimal sebelum terpapar Covid-19.
“Jadi, infeksi virus akut yang tidak diobati [dengan] baik, tak terduga [dengan] nah, pada akhirnya berpotensi melahirkan krisis kesehatan kronis yang akan menjadi beban,” kata dr Dicky terkait dampak Long Covid.
Dicky mengungkapkan Long Covid tidak hanya membebani individu, tapi juga negara. Di Indonesia, pihak yang paling terbebani adalah Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pasalnya, efek Long Covid tidak bisa disembuhkan hanya dengan satu atau dua kali perawatan.
“Sebagai contoh [Long Covid] seperti diabetes, penyakit jantung, [hingga] hipertensi akibat kerusakan organ. Belum [lagi kerusakan] organ otak misalnya, kemudian saraf. Dan tentunya hal ini harus diperhatikan,” jelas Dicky.
Sebuah studi baru yang dilakukan di Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa satu dari lima orang dewasa yang selamat dari Covid-19 masih menunjukkan gejala infeksi virus tersebut. Secara keseluruhan, kondisi Long Covid ini bisa bertahan lebih dari tiga bulan sejak Covid-19 pertama kali menginfeksi tubuh.
Berikut gejala Long Covid yang dirujuk dari data yang dipublikasikan oleh ZOE Covid Study.
1. Kelelahan ekstrim
2. Sesak napas
3. Sakit dada atau sesak
4. Masalah dengan ingatan dan konsentrasi (kabut otak)
5. Sulit tidur (insomnia)
6. Jantung berdebar-debar atau detak jantung cepat
7. Pusing
8. Kesemutan
9. Nyeri sendi
10. Depresi dan kecemasan
11. Tinnitus (telinga berdenging), sakit telinga
12. Merasa tidak enak badan (diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan)
13. Perubahan indra penciuman atau perasa
14. Muncul ruam kulit
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Kenali 14 Gejala Covid Jangka Panjang Pasca Penyembuhan Omicron, Jangan Abaikan!
(hsy/hsy)