Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam 10 tahun ke depan, pemanasan global diperkirakan akan melebihi 1,5 derajat Celcius. Para ahli mengkhawatirkan hal ini karena 1,5 derajat Celcius adalah batas bencana pemanasan global yang pengaruhnya terhadap Bumi tidak dapat diubah.
Menurut laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) mengatakan bahwa situasi ini menyebabkan penduduk Bumi menghadapi dekade paling penting dalam sejarah manusia.
Namun, IPCC mengatakan belum terlambat bagi manusia untuk mencegah terjadinya kiamat akibat pemanasan global. Oleh karena itu, PBB mendesak penduduk Bumi untuk segera mengurangi emisi pemanasan global secara drastis.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Kami tahu bagaimana, yaitu, kami memiliki teknologi, peralatan, dan anggaran yang diperlukan untuk mengatasi masalah iklim yang telah kami ketahui sejak lama,” kata ketua IPCC Lee Hoesung.
“Yang kurang hanya kemauan politik yang kuat,” lanjutnya.
IPCC menyatakan bahwa suhu bumi akan mencapai titik 1,5 derajat Celcius, alias lebih tinggi dari masa pra-industri, di awal tahun 2030-an.
Saat ini, Bumi 1,2 derajat Celcius lebih hangat daripada masa pra-industri. Padahal, dampak pemanasan global sudah dirasakan oleh penduduk bumi berupa cuaca ekstrem.
“Tahun terpanas yang kita alami sekarang akan menjadi yang terdingin dalam satu generasi,” kata ilmuwan Imperial College London, Friederike Otto.
Dampak melebihi batas 1,5 derajat Celcius merupakan sinyal meningkatnya laju kepunahan spesies, gagal panen, hingga ‘titik kritis’ perubahan iklim berupa kematian karang dan pencairan es kutub.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan bahwa negara-negara kaya yang awalnya bertujuan untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050 harus mempercepatnya menjadi tahun 2040 untuk ‘menjinakkan bom iklim’.
“Manusia berdiri di atas lapisan tipis es dan mencair dengan cepat,” kata Guterres.
Menurut laporan IPCC, jika Bumi hanya dapat menahan laju pemanasan global 1,8 derajat Celcius, setengah dari manusia di Bumi akan hidup dalam panas dan kelembapan ekstrem pada tahun 2100.
Daerah yang paling terpengaruh oleh panas dan kelembapan ekstrem meliputi Asia Tenggara, sebagian Brasil, dan Afrika bagian barat.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Prediksi Bill Gates untuk tahun 2023, daging palsu akan mendidihkan bumi
(pgr/pgr)