Jakarta, CNBC Indonesia – Tahun 2022 cukup menantang bagi sektor digital di Indonesia. Banyak sektor digital yang terpukul keras tahun ini. mulai dari badai pemutusan hubungan kerja (PHK), kredit macet pinjaman online, jatuhnya cryptocurrency, hingga sederet kasus kebocoran data.
Kendati demikian, ada juga beberapa peristiwa yang cukup positif bagi perkembangan sektor digital dalam negeri sepanjang tahun ini. Misalnya isu non-feasible tokens (NFT) yang marak sejak awal tahun.
Selain itu, ada juga soal fintech dan crypto taxation sejak Mei 2022 serta pengesahan Personal Data Protection Act (UU). Oleh karena itu, Tim Riset CNBC Indonesia merangkum peristiwa-peristiwa penting di sektor digital dalam laporan kaleidoskop 2022 ini.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
NFT Meningkat Berkat Ghozali Setiap Hari
Awal tahun 2022 disambut dengan booming NFT, aset digital yang dapat mewakili barang berharga dengan nilai tukar yang tak tergantikan. Transaksi NFT dicatat dalam data yang berisi informasi tentang pembuat, harga, dan riwayat kepemilikan di blockchain.
NFT hadir dalam berbagai format digital. Umumnya, transaksi untuk investasi NFT dilakukan dengan koin kripto seperti Ethereum.
NFT bukanlah hal yang benar-benar baru. Hal itu diketahui sejak tahun 2017 ketika game NFT bernama Crypto Kitties diluncurkan. Namun ketenarannya di Indonesia mulai meningkat setelah seorang pemuda bernama Sultan Al Ghozali menjual ratusan NFT berisi foto selfie melalui akun OpenSea miliknya.
Seorang pemuda asal Indonesia bernama Sultan Gustaf Al Ghozali atau lebih dikenal dengan Ghozali Everyday yang menjadi viral karena berhasil mendapatkan uang miliaran rupiah dari selfie NFT-nya, kini wajahnya terpampang di mana-mana.
Melalui akun Twitternya, Ghozali mengunggah beberapa foto yang memperlihatkan wajahnya terpampang di mana-mana, mulai dari papan reklame, surat kabar asing, hingga bagian belakang truk.
Seperti diketahui, setelah viral karena jualan NFT yang berswafoto sejak 2017 lalu, Ghozali kerap mengikuti berbagai acara, bahkan menjadi Brand Ambassador beberapa brand ternama yang membuat wajahnya kerap muncul di mana-mana.
Berdasarkan hasil survei Populix pada 3-9 Januari 2022, 33% responden di Indonesia sudah mengetahui NFT. Namun, pengetahuan umum tentang NFT bervariasi.
Dari total responden yang mengetahuinya, 58% di antaranya lebih mengenal NFT sebagai sebuah karya seni. Sebanyak 52% responden lebih mengenal NFT dalam bentuk video game.
Kemudian, 43% responden mengetahui NFT dalam bentuk fashion virtual. Responden yang mengetahui NFT dalam bentuk kartu jual beli atau untuk koleksi adalah 41%. Ada juga 40% responden yang mengetahui NFT sebagai barang online. Sebanyak 38% responden lebih mengenal NFT dalam bentuk musik.
Selanjutnya, responden yang mengenal NFT dalam bentuk meme dan nama domain masing-masing sebesar 29% dan 24%. Sedangkan 17% responden mengetahui NFT berupa momen olahraga.
Baca Halaman Selanjutnya >>> Digital Sector Challenge 2022