Jakarta, CNBC Indonesia – Microsoft akan menunda penawaran kenaikan gaji kepada karyawan tetapnya tahun ini. Keputusan ini diambil setelah perusahaan mengumumkan pemutusan hubungan kerja terhadap 11 ribu pekerja pada Januari lalu.
CEO Satya Nadella mengumumkan keputusan tersebut dalam email yang dikirim ke staf. Sementara itu, bonus dan saham akan tetap berjalan.
“Kami akan mempertahankan anggaran bonus dan hibah saham kami lagi tahun ini. Namun, kami tidak akan overfund seperti tahun lalu,” tulis Nadella dalam email yang dikutip CNBC International, Jumat (12/5/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
CNBC International juga menambahkan bahwa Microsoft tidak segera menanggapi permintaan komentar atas masalah tersebut.
Tahun lalu, Microsoft masih memberikan bonus saat terjadi inflasi ekonomi. Perusahaan menggandakan anggarannya untuk peningkatan kinerja dan distribusi saham kepada karyawan tertentu.
Bonus ditolak
Sedangkan tahun ini, Nadella mengatakan besaran bonus di jajaran top eksekutif Microsoft akan berkurang dibandingkan tahun lalu.
April lalu, Chief Financial Officer Amy Hood mengatakan pertumbuhan pendapatan tahunan pada kuartal saat ini akan melambat. Itu adalah 6,7% dari 7,1% dalam tiga bulan pertama tahun 2023.
Biaya operasional juga diperkirakan turun kurang dari 2%. Angka itu jauh dari kuartal I yang mencapai 7,4%.
Selain gaji, Nadella juga menyinggung kecerdasan buatan. Ia menjelaskan tentang upaya Microsoft untuk memasuki industri tersebut.
“Kami yakin dapat membantu mendorong perubahan pada platform utama di era baru AI ini dan melakukannya dalam lingkungan yang lebih dinamis dan kompetitif sambil mengatasi ketidakpastian ekonomi makro secara global,” kata Nadella.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Sangat lezat! Karyawan Microsoft Dapat Berlibur Tanpa Batas
(kata benda)