Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak penumpang pesawat memesan tempat duduk di dekat toilet agar mudah masuk dan keluar. Ada juga yang lebih memilih tempat duduk dengan ruang kaki yang lebar agar tidak lelah menempuh perjalanan berjam-jam.
Jarang ditemukan penumpang yang sengaja memilih kursi tengah di barisan belakang pesawat. Namun, secara statistik kursi ini adalah yang paling aman.
Mengutip CNN International, investigasi TIME yang mengamati data kecelakaan pesawat selama 35 tahun menemukan bahwa kursi tengah di bagian paling belakang pesawat memiliki tingkat kematian terendah, yaitu 28%, dibandingkan dengan kursi lorong di barisan tengah pesawat. . dekat sayap, dengan tingkat kematian 44%. .
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menurut pakar penerbangan di Central Queensland University, DougDrury, duduk di dekat pintu keluar akan memberi Anda rute tercepat untuk melarikan diri dalam keadaan darurat, asalkan tidak ada api di sisi itu. Ini karena sayap pesawat menyimpan bahan bakar, jadi duduk di dekat sayap bukanlah pilihan yang paling aman.
Sementara itu, jika Anda adalah penumpang kelas bisnis, misalnya ditempatkan di bagian depan pesawat, dalam keadaan darurat Anda akan terkena lebih awal dari penumpang lain di belakang.
Ia mengatakan kursi tengah lebih aman dibandingkan kursi dekat jendela atau lorong, karena terdapat penyangga berupa penumpang lain di kedua sisinya.
Jenis keadaan darurat menentukan kelangsungan hidup
Selain posisi duduk, jenis insiden penerbangan juga menentukan fatalitas bagi keselamatan penumpang. Pesawat yang menabrak gunung memiliki sedikit peluang untuk bertahan hidup.
Contohnya adalah bencana tragis tahun 1979 di Selandia Baru. Penerbangan Air New Zealand TE901 menabrak lereng Gunung Erebus di Antartika, menewaskan 257 penumpang dan awak.
Jatuh ke hidung laut terlebih dahulu juga mengurangi peluang untuk selamat, seperti yang terjadi pada insiden Air France Flight 447 pada 2009, di mana 228 penumpang dan awak kabin tewas.
Pilot dilatih untuk meminimalkan potensi risiko dalam keadaan darurat sebanyak mungkin. Mereka akan berusaha menghindari menabrak gunung dan mencari tempat pendaratan yang datar, seperti lapangan terbuka, untuk mendarat senormal mungkin.
Jenis pesawat juga dapat mempengaruhi situasi darurat. Secara umum, pesawat yang lebih besar akan memiliki lebih banyak material struktural dan karenanya lebih kuat untuk menahan tekanan ketinggian.
Ini berarti bahwa pesawat besar dapat memberikan perlindungan tambahan dalam keadaan darurat, meskipun semuanya tergantung pada tingkat keparahan keadaan darurat tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
(tiba)