liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ilmuwan Ungkap Ancaman Mengerikan, Bumi di Ambang Kiamat?

Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang ilmuwan NASA memperingatkan bahwa ada ancaman asteroid besar yang menghantam Bumi dan jauh lebih menakutkan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Menurut laporan Science.org, mantan kepala ilmuwan NASA James Garvin memiliki kekhawatiran kuat bahwa lokasi tumbukan sebelumnya benar-benar terbentang puluhan kilometer lebih jauh dari yang dia yakini.

Dia juga berspekulasi setiap peristiwa dampak bisa lebih parah. Menurutnya, mereka mungkin 10 kali lebih merusak daripada bom nuklir terbesar yang pernah diledakkan di bumi.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Data topografi seperti itu memungkinkan penilaian ulang peran dampak semacam itu dalam sejarah Bumi baru-baru ini dan implikasinya saat ini untuk Pertahanan Planet,” kata laporan baru itu.

Gambar beresolusi tinggi baru telah digunakan untuk mempelajari empat kawah yang tercipta dalam jutaan tahun terakhir, yaitu Pantasma di Nikaragua, Bosumtwi di Ghana, Iturralde di Bolivia, dan Zhamanshin di Kazakhstan, dalam upaya memetakan dampak asteroid dalam tiga dimensi.

Kemudian algoritma yang digunakan Garvin untuk penelitian di permukaan Mars digunakan untuk mengetahui lebih lanjut tentang topografi kawah, di mana kawah Pantasma memanjang dari 14,8 kilometer menjadi 35,2 kilometer.

Namun, beberapa komunitas ilmiah masih belum siap untuk membuat sekuel Gavin’s Armageddon.

“Fiturnya sangat halus sehingga saya tidak berpikir mereka mengatakan ‘cincin berstruktur masif,'” kata Gordon Osinski, seorang ilmuwan planet di Western University.

Brandon Johnson, seorang ilmuwan planet di Universitas Purdue, menyarankan bahwa perluasan itu mungkin hanya puing-puing yang disebabkan oleh benturan.

Namun, Garvin mengatakan puing-puing tersebut tidak akan terlihat jelas setelah jutaan tahun erosi.

Namun, lebih banyak penelitian lapangan perlu dilakukan di sini sebelum menarik kesimpulan tentang batuan luar angkasa dan apa yang mungkin terjadi pada planet Bumi.

“Kami tidak membuktikan apa-apa,” Garvin menyimpulkan.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Jelek, Ada ‘Asteroid Pembunuh’, Bisa Menabrak Bumi & Kiamat

(Luc/Luc)