liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Pernah 'Boncos' Rp 1.500 T, Segini Kekayaan Mark Zuckerberg

Jakarta, CNBC Indonesia – Meta, perusahaan induk Facebook, mengumumkan peningkatan tunjangan keamanan untuk CEO Mark Zuckerberg dan keluarganya. Tidak mengherankan, anggaran Zuckerberg meningkat sebesar US$4 juta.

Meta menjelaskan, kenaikan tunjangan Zuckerberg dan biaya fasilitas keamanan yang diberikan dinilai sudah sesuai.

“Peningkatan tunjangan, bersama dengan semua biaya keamanan Zuckerberg yang ada, dianggap tepat dan perlu dalam keadaan saat ini,” kata Meta dalam keterbukaan informasi bursa, dikutip Reuters, Kamis (16/2/2023).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Zuckerberg menikmati peningkatan keuntungan setelah perusahaan di bawah Meta, Facebook dan Instagram, menerapkan kebijakan PHK yang memengaruhi ribuan orang.

PHK massal di Meta, yang juga merupakan perusahaan induk WhatsApp, adalah bagian dari strategi 2023 mereka. Zuckerberg menyebut 2023 sebagai “Tahun Efisiensi”.

Berdasarkan data dari Forbes, Mark Zuckerberg adalah orang terkaya ke-16 di dunia. Selama 2021, Zuckerberg menerima US$27 juta dari perusahaannya. Meta belum mempublikasikan kompensasi yang akan diterima Zuckerberg pada tahun 2022.

Laporan Financial Times baru-baru ini, dikutip Reuters, menyatakan bahwa Meta menunda penetapan anggaran sumber daya manusia karena menyiapkan kebijakan PHK baru.

Kabar tersebut muncul setelah Zuckerberg dikabarkan tidak menginginkan terlalu banyak posisi “manajerial” di perusahaan teknologi tersebut.

“Saya tidak berpikir Anda membutuhkan struktur manajemen manajer [yang tugasnya] manajer ‘mengelola’, yang ‘mengelola’ manajer, yang ‘mengelola’ manajer, yang mengelola orang-orang yang melakukan pekerjaan sebenarnya,” kata Zuckerber dalam sesi Q&A internal pada akhir Februari, menurut buletin Command Line., dikutip dari Business Orang dalam.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Mark Zuckerberg Ungkap Salah Satu Kegagalannya, TikTok?

(dem/dem)