Jakarta, CNBC Indonesia – Penderita diabetes sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi gula untuk mencegah kenaikan kadar gula darah. Ini karena tubuh mereka sulit mengolah gula (glukosa) yang masuk dan menggunakannya sebagai energi. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan tubuh penderitanya menghasilkan penumpukan kadar gula dalam darah.
Karena itu, banyak penderita diabetes yang akhirnya mencari pemanis alternatif. Di antara yang paling umum adalah gula aren dan gula merah. Pertanyaannya, apakah gula merah dan gula merah lebih sehat dibandingkan gula putih, terutama untuk penderita diabetes?
Perlu diketahui, gula putih dan gula merah berasal dari sumber yang sama yaitu terbuat dari tebu, sehingga memiliki nilai gizi yang sama.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sedangkan gula merah berasal dari nektar pohon kelapa atau pohon aren, oleh karena itu disebut gula kelapa dalam bahasa Inggris. Gula merah memiliki rasa karamel yang ringan dan populer digunakan sebagai penyedap makanan di Asia Tenggara dan Afrika.
Mengutip Healthline, gula merah biasanya dibuat dengan menambahkan molase ke gula putih halus, yang memberikan warna lebih gelap dan menambahkan sedikit vitamin dan mineral.
Gula merah juga sedikit lebih rendah kalori dan karbohidratnya dibandingkan gula putih.
Namun, keduanya dapat meningkatkan kadar gula darah Anda. Baik gula putih maupun gula merah memiliki nilai sukrosa 65 jika dilihat menggunakan indeks glikemik yang mengukur sejauh mana makanan tertentu meningkatkan kadar gula darah dalam skala 0-100.
Ini berarti gula merah dan putih meningkatkan kadar gula darah dengan cara yang sama seperti kentang goreng, ubi jalar, dan popcorn.
The American Heart Association menyarankan semua orang untuk membatasi gula tambahan di bawah 6 sendok teh sehari untuk wanita dan di bawah 9 sendok teh sehari untuk pria.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
4 Cara Sederhana Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil
(hsy/hsy)