liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Gokil, Crazy Rich Madura Beli Rumah Rp6 M untuk Kandang Sapi

Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah rumah mewah yang biasa ditempati manusia menjadi viral di media sosial karena dihuni oleh banteng. Menelisik kalibrasi, pemilik rumah harus merogoh kocek Rp 6 miliar untuk kandang sapi mewah.

Sultan di balik kandang sapi mewah itu adalah pemilik Tim Balap Banteng Sonar Muda, H Samsudin. Ia mengaku menghabiskan Rp 6 miliar untuk membangun rumah dengan kandang khusus sapi di dalamnya.

“Waktu itu, saya mengeluarkan dana sekitar 6 miliar untuk membangun dua rumah sekaligus. Satu untuk keluarga saat pulang, satu untuk markas tim (penjaga dan pendukung ternak) dan juga kandang ternak,” ujarnya seperti dikutip detikJatim , Sabtu (11/2/2023).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Angka Rp 6 miliar sebenarnya belum termasuk biaya lain seperti pemeliharaan. Rata-rata biaya perawatan ternaknya melebihi Rp 50 juta per bulan. Ingat, sapi-sapi di sini bukan sapi perah, melainkan sapi untuk lomba balap.

“Maksud saya, paling tidak 55 juta habis setiap bulan. Itu untuk mengurus 3 pasang sapi saya. Nanti kalau ada pertandingan pasti biayanya berlipat ganda,” ujarnya.

Tingkah laku orang Madura yang kaya tak lepas dari latar belakang mereka yang mencintai budaya Madura. Meski harus mengeluarkan banyak uang, hal itu dilakukan karena rasa puas dan bangga mengikuti pacuan sapi. Apalagi, timnya merupakan peserta reguler kompetisi karapam dan menjadi juara Piala Presiden 2019.

“Saya sudah tertarik dengan pacuan banteng sejak lama, sejak kecil. Baru tahun 2012 saya terjun, karena ingin mengembalikan masa kejayaan pacuan banteng Sonar milik kakek saya yang menjuarai Piala Presiden sebanyak 7 kali dalam satu tahun. baris,” katanya.

[Gambas:Video CNBC]

(hsy/hsy)