Jakarta, CNBC Indonesia – Serial dokumenter terbaru Netflix ini mengejutkan banyak penonton karena mengungkap kisah kultus yang berkembang di Korea sekitar tahun 1980-an. Serial berjudul “Atas Nama Tuhan: Pengkhianatan Suci” membuat banyak penonton menggigil karena menggambarkan kekerasan seksual, pelecehan anak, bunuh diri, dan ketelanjangan.
“In the Name of God: A Holy Betrayal” bercerita tentang naik turunnya sejumlah pemimpin sekte Korea yang memanipulasi dan mengeksploitasi pengikutnya dengan cara yang brutal.
Tiga episode pertama mengejutkan pemirsa karena penggambaran peristiwa nyata yang mengerikan yang menunjukkan bagaimana Misi Alkitab Kristen (juga dikenal sebagai JMS), sebuah gerakan keagamaan yang didirikan pada tahun 1980, menjadi alat kekerasan yang digunakan oleh pendirinya, Jeong Myeong Seok.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dalam khotbahnya, Jeong Myeong Seok sering mengklaim bahwa dirinya adalah seorang mesias atau wakil Tuhan.
Di sekte tersebut, setelah Jeong menyampaikan khotbahnya, dia akan mengundang wanita muda terpilih untuk pertemuan doa pribadi yang berubah menjadi manipulasi seksual yang mengerikan. Jeong mengklaim bahwa dia dipilih oleh Tuhan dan menggunakan kekuatan itu untuk memaksa mereka melakukan pembersihan spiritual dan menikah dengannya melalui tindakan seksual.
Jeong memberi tahu wanita muda itu, ‘Ini bukan kejahatan seksual. Anda hanya menerima cinta Tuhan ‘.
Seperti yang dijelaskan dalam serial Netflix, Jeong sering memanipulasi korban agar tidak bisa menolak permintaannya. Menurut informan, dia melakukan pelecehan seksual terhadap ratusan pengikut perempuan, bahkan anak di bawah umur.
Wanita cantik ini disebut mempelai Tuhan. Seorang wanita yang pernah dilecehkan mengaku bahwa Jeong Myeong-seok sering memanggil wanita muda ke kamar pribadinya.
Salah satu korban yang akhirnya terbuka adalah Maple yang merupakan seorang wanita muda dan mantan anggota JMS. Dia mengungkap pelecehan seksual Jeong bahkan setelah dibebaskan dari penjara.
“Jeong Myeong-seok tidak bisa menjadi Mesias. Dan JMS bukanlah tempat yang sesuai dengan kehendak Tuhan,” kata Maple dikutip dari Korean-Binge, Selasa (7/3/2023).
Maple mengaku sangat menderita dan trauma dengan kejadian tersebut. Namun, dia akhirnya berani mengungkapkan penderitaannya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Inilah Kontroversi Dokumenter Harry & Meghan di Netflix
(hsy/hsy)