Jakarta, CNBC Indonesia – Gelombang panas musim dingin memecahkan rekor suhu Eropa selama akhir pekan menjelang Tahun Baru 2023.
Hal ini menyebabkan ahli meteorologi membunyikan alarm, sementara beberapa resor ski terpaksa ditutup karena kurangnya salju.
Suhu di bulan Januari mencapai titik tertinggi sepanjang masa di beberapa negara Eropa, dengan rekor nasional setidaknya tujuh di antaranya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Ibu kota Polandia, Warsawa, mencatat suhu 18,9 derajat Celcius pada 1 Januari, lebih dari 5 derajat Celcius di atas rekor sebelumnya yang ditetapkan 30 tahun lalu.
Sementara itu, di kota Bilbao, Spanyol Utara, tercatat 24,9 derajat Celcius pada Tahun Baru, meski biasanya suhu ini terjadi pada awal Juli. Sementara Swiss mengalami 20 derajat Celcius pada hari Minggu.
Cuaca panas dan salju rendah telah memaksa beberapa resor ski dataran rendah di Pegunungan Alpen Prancis utara dan Pyrenees tutup beberapa minggu setelah dibuka.
Di antara negara-negara Eropa yang mencatat hari terpanas dalam catatan sejarah adalah Belanda, Denmark, Polandia, Republik Ceko, Belarusia, Latvia, dan Lituania. Rekor regional juga dipecahkan di Prancis, Jerman, dan Ukraina.
Ahli meteorologi dan klimatologi telah menyatakan keprihatinan atas cuaca musim dingin yang hangat di luar musimnya. Para ahli mengatakan ada terlalu banyak catatan dalam kondisi saat ini dan sebagian besar suhu minimum musim panas.
“Kami baru saja mengamati rekor hari terpanas di bulan Januari di banyak negara di Eropa,” kata ahli meteorologi Skotlandia Scott Duncan melalui Twitter, dikutip dari CNBC International, Senin (9/1/2023).
“Ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam catatan modern,” tambah Duncan. Dia juga mengatakan bahwa intensitas dan tingkat kehangatan di seluruh wilayah sulit untuk dipahami.
Maximiliano Herrera, ahli klimatologi yang melacak cuaca ekstrem global, menggambarkan rekor suhu tersebut sebagai peristiwa paling ekstrem yang pernah dilihat dalam klimatologi Eropa.
Layanan Perubahan Iklim Copernicus, sebuah badan antar pemerintah yang mendukung kebijakan iklim Eropa, menemukan bahwa suhu rata-rata Eropa untuk Agustus dan untuk periode tiga bulan Juni-Agustus adalah rekor tertinggi pada tahun 2022 dengan “selisih yang besar”.
Pada April tahun lalu, para ilmuwan iklim terkemuka dunia memperingatkan perjuangan untuk menjaga pemanasan global di bawah ambang batas kritis 1,5 derajat Celcius sudah mencapai wilayah sekarang atau tidak.
[Gambas:Video CNBC]
(tiba)