Jakarta, CNBC Indonesia – Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani dikabarkan tertarik membeli Manchester United (MU) dengan mahar 4,5 miliar pound atau sekitar Rp 82,5 triliun (asumsi kurs Rp 18.347/pound).
Namun, rencana pembelian tersebut mengancam akan menimbulkan masalah besar. Pasalnya, Sheikh Tamim adalah pemilik klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG).
Dilansir The Guardian, Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) tidak mengizinkan dua klub yang memiliki kepemilikan yang sama bertemu di kompetisi klub Eropa (UEFA Champions League atau UCL) karena dikhawatirkan dapat merusak fondasi olahraga tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Pertemuan antara Les Parisiens dan Setan Merah di UCL bukanlah hal yang mustahil. Hingga saat ini, kedua klub sudah empat kali bertemu di salah satu kompetisi klub paling bergengsi di Eropa itu. Karena itu, pengambilalihan MU oleh Sheikh Tamim harus mendapat persetujuan UEFA.
Menurut laporan yang sama, pihak Qatar saat ini sedang mencari solusi untuk mengatasi aturan tersebut dengan membujuk UEFA untuk mengubah atau melakukan penyesuaian aturannya.
Namun, menurut laporan Daily Mail, Sheikh Tamim tidak akan mengakuisisi MU dengan Qatar Sports Investments yang juga menaungi PSG, melainkan dengan dana individu sehingga prosesnya dinilai tidak menimbulkan masalah yang mengkhawatirkan.
Diketahui Keluarga Glazer menjual MU dengan harga patokan 6 miliar Poundsterling atau sekitar Rp 110 triliun. Dengan demikian, tawaran 4,5 miliar pound dari Sheikh Tamim masih di bawah harga jual yang dipatok Glazers.
Saat ini, Emir Qatar dikabarkan tengah bersaing dengan salah satu orang terkaya di Inggris selain fans setia MU, Sir Jim Ratcliffe, yang ingin membeli MU melalui perusahaannya, Ineos. Kabarnya, Ratcliffe telah melakukan negosiasi sejak Januari lalu.
Sedangkan Emir Qatar mengakuisisi PSG pada 2011 melalui Qatar Sports Investment.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Jangan sampai ketinggalan, ini dress code nonton Piala Dunia Qatar
(ha ha)