Jakarta, CNBC Indonesia – Aritmia adalah kondisi yang menyebabkan penderitanya mengalami detak jantung tidak teratur, dari lambat hingga cepat. Masalah irama jantung ini umumnya tidak berbahaya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Namun, jika detak jantung mulai terasa tidak normal, bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian mendadak. Berbeda dengan orang dewasa, kasus aritmia pada anak justru sulit dideteksi.
“Perlu diketahui para orang tua, sulit untuk mengenali ciri-ciri anak yang mengalami aritmia atau tidak. Pada orang dewasa saja kita harus mencermati keluhan ini apakah orang tersebut mengalami ‘cardiac arrest’ karena terkadang bisa saja GERD,” kata Subspesialis Kardiologis dan Intervensi Vaskular. Ahli Elektrofisiologi di Pusat Jantung Kardiovaskular dr. Sunu Budhi Raharjo, Sp.JP(K) saat ditemui di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, kata dia, orang tua harus mengenali gejala atau tanda aritmia. Biasanya, anak yang lebih besar akan memberi tahu Anda ketika mereka sakit kepala atau jantung berdebar kencang.
Sedangkan pada bayi atau anak kecil, tanda awal aritmia jantung bisa terlihat dari perubahan kulit yang biasanya lebih pucat. Anak juga akan terlihat lemas dan lelah, pusing, pingsan, detak jantung cepat atau lambat, keringat berlebih, sesak napas, sehingga bayi lebih sulit makan.
Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan memeriksa anak dan detak jantungnya menggunakan stetoskop untuk mendengarkan detak jantungnya. Dokter akan menanyakan lebih detail mengenai gejala apa saja yang dialami anak, riwayat kesehatannya, dan riwayat kesehatan keluarga Anda.
Prevalensi aritmia pada anak memang tidak setinggi pada orang dewasa, namun bukan berarti anak dapat terhindar dari kondisi ini. Meskipun beberapa kasus aritmia pada anak dipengaruhi oleh faktor genetik, sebagian besar kondisi ini terjadi tanpa adanya gejala awal.
Beberapa jenis aritmia juga hanya terjadi sesekali. Ketika itu tidak terjadi, sulit untuk dideteksi. Untuk mempelajari aktivitas listrik di jantung anak Anda, dokter Anda akan menggunakan elektrokardiogram (EKG).
Jika detak jantung yang tidak normal tidak terjadi selama tes ini, anak mungkin diminta untuk memakai monitor rumah. Pilihan monitor akan disesuaikan dengan sifat gejala anak dan usia anak.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Minum kopi bisa kurangi risiko mati muda, demikian penelitiannya
(miq/miq)