Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan penerbit tembakau PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna/HMSP) aktif memberikan pelatihan dan pembinaan kepada pelaku UMKM agar lebih kompetitif. Program pendampingan dilakukan melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (PPT) yang berada di bawah payung program Sampoerna for Indonesia. Berkat panduan ini, banyak UKM yang mampu meningkatkan pendapatan penjualannya, sehingga membantu menggerakkan perekonomian di wilayahnya.
Terletak 65 km sebelah selatan Surabaya, PPK dengan fasilitas penunjang yang berpusat di Kabupaten Pasuruan ini menjadi inkubator sejumlah UMKM di wilayah sekitar, mulai dari Surabaya hingga Malang, bahkan di seluruh Indonesia. PPK rutin memberikan pelatihan kepada UKM, baik secara virtual maupun tatap muka dengan kapasitas 25 orang. Bantuan dan bimbingan diberikan kepada semua UKM tanpa memandang jenis kelamin dan usia.
Bagi UKM, keberadaan PPK merupakan laboratorium penting untuk meningkatkan kapasitas, baik dari segi hard skill maupun soft skill. Lasti Suhartini yang berasal dari Malang mengatakan, PPK sangat berpengaruh bagi dirinya, apalagi saat situasi wabah kembali memuncak dua tahun lalu.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Perempuan dengan latar belakang arsitektural, namun memiliki ketertarikan pada fashion, mengaku sangat terbantu dengan adanya bimbingan dari SETC selama masa pandemi. Berawal dari usaha produksi topeng, Lasti kini mulai merambah ke usaha melukis baju sesuai passion-nya.
Saat ini, Lasti mengaku mampu mengembangkan usahanya yang kini memiliki omzet sekitar Rp 8-10 juta per bulan. Pada masa puncaknya, pendapatan bisa mencapai Rp 20 juta per bulan. Tak hanya itu, efek domino juga dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya dengan memberikan lapangan pekerjaan untuk empat orang.
Neneng Apriani, pengusaha bawang putih asal Malang juga mengalami hal yang sama. Bisnisnya dimulai ketika ia secara tidak sengaja memproduksi bawang putih hitam sebagai bagian dari pengobatan alternatifnya. Melalui arahan SETC, Neneng mampu menangkap celah pasar yang pemainnya masih relatif terbatas.
Secara pribadi, Neneng yang telah mengikuti 10 lomba bergengsi tingkat nasional yang digelar Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ini mengaku bangga menjadi bagian dari UKM binaan PPK.
Black garlic sendiri merupakan hasil proses fermentasi dari bawang putih segar yang disimpan pada suhu 60-70 derajat Celcius selama 30-40 hari. Melansir Alodokter, bawang putih hitam memiliki beberapa manfaat kesehatan mulai dari kesehatan jantung, menjaga gula darah hingga mencegah kanker.
Saat ini, produk telah dikirimkan ke banyak pelanggan, bahkan sampai ke Turki dan Australia.
Neneng juga mengatakan dengan bangga bahwa bisnis yang digelutinya kini menjadi laboratorium bagi para pemikir muda Indonesia yang ambisius. Diakui Neneng, rumah tempat usaha UMKM miliknya kini telah berubah fungsi menjadi pusat penelitian mahasiswa termasuk untuk bahan studi akhir. Neneng menuturkan, mahasiswa yang datang dari berbagai kampus mulai dari Universiti Brawijaya hingga beberapa kampus di Surabaya.
Selain Lasti dan Neneng, PPK juga memberikan pembinaan dan inkubasi kepada lebih banyak UKM. PPK sendiri sejauh ini telah memberikan keterampilan kewirausahaan kepada lebih dari 65.000 peserta dari seluruh Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Partai Rakyat Simpedes, Partai UMKM?
(rah/rah)