Jakarta, CNBC Indonesia – Meningkatnya kebutuhan akan keamanan siber membuat perusahaan digital yang bergerak di bidang ini semakin dicari dan dibutuhkan. Salah satu pemain yang menguasai pasar dan memiliki sistem yang kuat adalah snc.id.
Chief Information Security Officer Snc.id Bruce Hanadi menjelaskan dengan diperolehnya ISO 9001:2015 akan menstandarkan seluruh proses bisnis terutama dari back office dan manajemen yang dilakukan di lingkungan snc.id, sedangkan ISO 27001 akan memastikan snc.id memenuhi kualifikasi standar, terutama di industri keamanan cyber. Dengan diperolehnya dua sertifikasi tersebut, Bruce menjelaskan snc.id memiliki jaminan standar kualitas dalam pelayanan dan pelayanan pelanggan.
“Dengan ISO 9001 dan 27001, pelanggan akan mendapatkan jaminan standar kualitas tertentu untuk layanan dan layanan yang dilakukan oleh snc.id dan ada kepastian bahwa standar kualitas tersebut tidak akan menurun,” jelas Bruce dalam Joint Planning Session SNC dan SATSIBER, di Bistro Penang, Jakarta (15/2/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sertifikat ISO/IEC 27001 dan ISO 9001 yang diberikan kepada snc.id dikeluarkan oleh British Standard Institution yang memiliki standar akreditasi internasional. Persyaratan standardisasi sangat ketat. Proses untuk mendapatkannya juga cukup lama. Bruce mengatakan, dalam proses standardisasi ISO, snc.id telah melalui beberapa tahapan, mulai dari sosialisasi pentingnya ISO 9001 dan 27001 di seluruh level karyawan snc.id hingga memastikan semua standar operasional prosedur (SOP) telah dibuat. dilakukan secara rutin.
“Beberapa tahapan proses standardisasi telah dilakukan diantaranya sosialisasi/penyadaran akan pentingnya ISO 9001 dan 27001 di seluruh level karyawan snc.id, ada komitmen dari jajaran tertinggi snc.id untuk mencapai ISO 9001 dan 27001, untuk memastikan seluruh SOP yang telah dibuat dilaksanakan dengan baik. pesan sesuai bukti,” tambah Bruce.
Sedangkan ISO 27001 merupakan standar internasional untuk manajemen keamanan informasi. Standar ini memberikan panduan untuk menerapkan sistem keamanan informasi yang efektif dan memastikan bahwa informasi yang dikumpulkan, disimpan, dan dikirim oleh suatu organisasi dilindungi dari kehilangan atau kerusakan.
“Semua perusahaan harus siap dengan keamanan siber, karena pertanyaannya bukan kita terkena serangan siber tapi kapan kita terkena serangan siber? dan di tahun 2023 ini juga akan muncul 6 tren keamanan siber yaitu : privasi dan tekanan yang lebih besar, zero trust menggantikan VPN, alat deteksi dan respons ancaman menjadi arus utama, meningkatnya permintaan untuk manajemen risiko dari pihak ketiga, banyak organisasi akan mengalihdayakan asuransi keamanan siber dan keamanan siber,” jelas Intan.
[Gambas:Video CNBC]
(Mentari Puspadini/ayh)