liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Cuaca Panas Mendidih di RI Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya

Jakarta, CNBC Indonesia – Cuaca panas akhir-akhir ini bukan disebabkan oleh gelombang panas.

Hal itu dibenarkan oleh Peneliti Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin. Ia mengatakan, cuaca panas disebabkan oleh cuaca yang panas.

“Di Indonesia tidak ada “heat wave” tapi ada “heat spell”. Berikut catatan tentang musim panas di Indonesia, terkait dengan data kenaikan suhu global dan kenaikan suhu di Asia,” kata Erma dalam sebuah kesempatan. tweet, dikutip CNN, Jumat (5/5/2023).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Erma mengatakan, salah satu negara di India mengalami gelombang panas yang tidak terduga dan tidak diproyeksikan oleh model iklim para ilmuwan di sana.

“Gelombang panas di India dan Pakistan saat ini tidak terduga dan tidak diproyeksikan oleh model iklim, sehingga para ilmuwan di India dan Pakistan dikritik oleh pembuat kebijakan dan masyarakat di sana,” jelasnya.

Pasalnya, menurut Erma, India merupakan daerah monsun seperti Indonesia, sehingga tidak pernah diduga menjadi salah satu daerah yang mengalami gelombang panas.

Departemen Meteorologi India mengatakan 48 stasiun cuacanya mencatat suhu lebih dari 42 derajat Celcius pada Selasa (18/4), dengan yang tertinggi bahkan mencapai 44,2 derajat Celcius di negara bagian timur Odisha.

Gelombang panas menewaskan 13 orang di negara bagian barat Maharashtra saat menghadiri upacara penghargaan negara pada 16 April.

Lebih lanjut, menurut Erma, Indonesia memiliki fenomena panas lainnya yang disebut hot spell dimana suhu rata-rata melebihi 28 derajat Celcius selama beberapa hari berturut-turut.

“Ada kecenderungan selama tujuh hari berturut-turut suhu rata-rata di atas 28,8 derajat Celcius, di atas itu. Ini sebenarnya dikategorikan hot spell,” kata Erma dalam video klip wawancara yang diunggahnya di Twitter.

Erma menuturkan, cuaca panas terjadi ketika cuaca melebihi 27,5 derajat Celcius selama 5 hari berturut-turut.

“Mesin panas artinya lebih dari 5 hari berturut-turut melebihi 27,5. 28 sudah bisa dikategorikan hot spell. Hot spell ini mungkin yang paling banyak dirasakan masyarakat Indonesia saat ini,” ujarnya.

Melansir situs resmi Swiss Federal Agency for Meteorology and Climatology, musim panas adalah waktu ketika suhu tinggi bertahan selama beberapa hari dan frekuensinya akan meningkat di masa depan.

Di Swiss, musim panas biasanya diasosiasikan dengan kondisi tekanan tinggi yang stabil selama bulan-bulan musim panas.

Meski tahun ini mengalami musim panas yang terik, berdasarkan data pengukuran suhu di Surabaya pada April 2022 dan April 2023, Erma mengatakan suhu maksimum pada 2022 kemungkinan akan lebih tinggi.

Selama periode ini suhu mencapai 34 derajat Celcius lebih sering dibandingkan selama April 2023.

[Gambas:Video CNBC]

(hebat/hebat)