Jakarta, CNBC Indonesia – Band asal Inggris, Coldplay, dipastikan menggelar konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 15 November 2023 sebagai bagian dari Music of the Spheres World Tour.
Kabar debut Chris Martin dkk di Indonesia sontak disambut antusias para penggemar Tanah Air. Apalagi Coldplay dikabarkan ingin menggelar konser ‘A Head Full of Dreams Tour’ di Indonesia pada 2017. Namun, rencana itu dibatalkan. Apa alasannya?
Menurut sejumlah sumber, kabarnya Coldplay menolak menggelar konser karena Indonesia dianggap gagal dalam isu lingkungan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Diketahui, Coldplay merupakan salah satu grup musisi yang aktif menyuarakan isu lingkungan. Faktanya, Tur Dunia Music of the Spheres yang sedang berlangsung mempromosikan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Sementara itu, Indonesia masih memiliki banyak masalah lingkungan, seperti polusi udara, limbah, dan penggundulan hutan.
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah sampah yang dihasilkan Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta ton.
Berdasarkan jenisnya, timbulan sampah nasional pada tahun 2022 mayoritas berupa sampah makanan dengan rasio 41,55%. Kemudian sampah plastik berada di urutan kedua dengan rasio 18,55%.
Sementara itu, laju penebangan kayu di Indonesia masih tergolong tinggi, meski Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan mengalami penurunan. Menurut data KLHK, laju deforestasi bruto Indonesia pada 2019-2020 adalah 119,1 ribu ha dengan laju reboisasi 3,6 ribu ha. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan laju deforestasi bruto tahun 2018-2019 yaitu sebesar 465,5 ribu ha dengan laju reboisasi sebesar 3 ribu ha.
Kemudian masalah polusi udara. Menurut situs IQAir, Jakarta beberapa kali meraih indeks kualitas udara terburuk di dunia (Air Quality Index atau AQI). Bahkan, pada Selasa (2/5/2023), Jakarta tercatat sebagai kota dengan udara terkotor di dunia, mengalahkan Beijing, China, dan India Delhi dengan skor 164.
Selain masalah lingkungan, Coldplay juga disebut enggan datang ke Indonesia karena band yang berdiri sejak 1997 itu mengusung inklusivitas dalam tur mereka, yakni memberikan akses mudah bagi setiap orang untuk menerima berbagai grup.
Indonesia merupakan salah satu negara yang dinilai masih mengalami beberapa konflik horizontal, seperti perbedaan ras, kepercayaan, gender, dan seksualitas.
Selain itu, Indonesia juga dinilai masih belum banyak menyediakan fasilitas dan layanan publik yang ramah bagi penyandang disabilitas, meski beberapa daerah sudah mulai menyediakan fasilitas tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Konser Coldplay di Jakarta 15 November Ini Harga Tiketnya
(hsy/hsy)