liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Bumi Berhasil Terima Sinyal Dari Ujung Antariksa, Ini Isinya

Jakarta, CNBC Indonesia – Teleskop Radio Metwave Raksasa (GMRT) di India telah berhasil menangkap sinyal dari ujung luar angkasa. Hasilnya mengungkap gambaran momen paling awal alam semesta, yang berusia 13,8 miliar tahun.

Sinyal berasal dari cahaya dari atom hidrogen yang jauh dan ditangkap oleh teleskop. Teleskop mengambil sinyal dari masa lalu, yaitu jarak antara saat cahaya dipancarkan dan terdeteksi di Bumi, mencapai 8,8 miliar tahun.

“Sebuah galaksi memancarkan beberapa jenis sinyal radio yang berbeda,” kata kosmolog Arnab Chakraborty dari Universitas McGill Kanada, dikutip dari Science Alert, Jumat (20/1/2023).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Jarak yang terekam oleh teleskop tersebut melampaui rekor sebelumnya yaitu 4,4 miliar tahun. Sementara itu, Science Alert menulis bahwa panjang gelombang cahaya dari atom hidrogen yang baru ditemukan adalah 21 sentimeter.

“Sampai sekarang hanya bisa menangkap sinyal tertentu dari galaksi terdekat, yang membatasi pengetahuan tentang galaksi terdekat dengan Bumi,” kata Arnab.

Tim peneliti menggunakan pelensaan gravitasi untuk mendeteksi sinyal. Ternyata itu berasal dari galaksi pembentuk bintang bernama SDSSJ0826+5630.

Lensa gravitasi atau lensa gravitasi adalah tempat cahaya diperbesar saat mengikuti ruang melengkung. Ruang yang mengelilingi benda besar berada di antara teleskop dan sumber aslinya.

Ahli astrofisika Nirupam Roy menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, sinyal dapat terdistorsi karena objek yang lebih besar. Contohnya adalah galaksi lain.

“Dalam hal ini, sinyalnya terdistorsi oleh keberadaan objek masif lainnya, galaksi lain, antara target dan pengamat,” kata Roy.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

mengerikan! Inilah Yang Terjadi Jika Inti Bumi Mendingin & Memadat

(Arrijal Rachman/ayh)