Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Jabodetabek akan mengalami hujan ekstrem atau sangat lebat pada 30 Desember 2022. Perkiraan ini berbeda dengan perkiraan Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, dari hasil pemodelan yang telah dilakukan, ada kecenderungan hujan sangat deras di wilayah Jabodetabek pada 30 Desember, sedangkan pada 28 Desember diprediksi BRIN hanya terjadi hujan sedang. . .
“Jadi insyaallah menurut prakiraan ini Jabar, Jabodetabek sampai 28 Desember insyaallah masih terkendali, cukup aman, baru mulai tanggal 29 dengan hati-hati sesuai prakiraan kami,” kata Dwikorita dalam jumpa pers. konferensi, Selasa (27/12/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Ia juga menegaskan, BMKG cenderung tidak menggunakan istilah badai seperti yang digunakan peneliti BRIN. Pasalnya, menurut Dwikorita, kejadian yang terjadi sejak akhir tahun hingga awal tahun 2023 cenderung hujan sangat deras disertai angin kencang.
“Jadi hujan deras, bukan angin puting beliung, istilah topan angin puting beliung, angin puting beliung disertai hujan deras. Kalau Jabodetabek pada 28 Desember masih belum ada kemerahan, yang mengkhawatirkan Jateng dan Laut Jawa,” kata Dwikorita.
Meski begitu, tegasnya, potensi hujan lebat tetap diantisipasi oleh BMKG dan BRIN dengan menerapkan teknologi modifikasi cuaca. Tujuannya agar awan hujan yang akan masuk ke daratan dan membuat hujan semakin banyak dapat jatuh ke lautan.
“Bisa dipaksa turun ke Laut Jawa atau di daerah di luar pemukiman, misalnya di danau atau waduk. Jadi insyaallah menurut ramalan ini Jabodetabek sampai 28 Desember masih terkendali,” ujar Dwikorita.
Kepala Badan Meteorologi Umum BMKG Fachri Radjab menambahkan, hujan kategori ringan hingga sedang ini diperkirakan akan terjadi pada 28-29 Desember 2022. Khusus pada 29 Desember mulai terjadi hujan lebat namun cenderung di Laut Jawa pada tahun tersebut. daerah. bagian utara Jabodetabek.
“Untuk wilayah Jabodetabek ada potensi hujan dari hasil pemodelan yang kami lakukan pada 30 Desember. Jadi yang harus diwaspadai 30 hari ini tapi bukan berarti tidak ada hujan pada tanggal 28, 29, tapi mungkin intensitasnya sedang-sedang saja,” kata Fachri.
Sebelumnya, Peneliti Klimatologi Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer BRIN Erma Yulihastin mentweet tentang badai 28 Desember itu. Menurutnya, ada potensi banjir besar di Jabodetabek.
“Potensi Banjir Besar Jabodetabek,” kicaunya di akun Twitter miliknya yang dilihat CNBC Indonesia.
“Bagi yang berdomisili di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten mohon bersiap menghadapi hujan lebat dan badai kuat pada 28 Desember 2022 nanti,” lanjutnya.
Dia menjelaskan, badai tersebut berasal dari laut dan bergerak ke darat melalui dua jalur. Yaitu dari barat melalui angin barat yang membawa hujan badai dari laut (westerly burst) dan dari utara melalui angin permukaan yang kuat (northern, CENS).
Menurutnya, ada tiga wilayah yang menjadi pusat serangan badai. Yaitu di Banten, Jakarta, Bekasi.
“Jadi Banten dan Jakarta-Bekasi akan menjadi lokasi pusat serangan badai mulai siang hingga malam hari tanggal 28 Desember 2022,” lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
(dem/dem)