Jakarta, CNBC Indonesia – Kurma merupakan salah satu buah yang dianjurkan untuk dijadikan makanan pembuka selama Ramadhan. Saat bulan Ramadan, kurma akan lebih mudah ditemukan sehingga pada umumnya menjadi pilihan utama sebagai hidangan berbuka puasa atau sahur.
Kurma adalah buah kecil yang dapat ditemukan tumbuh di Timur Tengah. Selain rasanya yang manis dan salah satu buah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW, kurma menjadi buah pilihan karena mengandung banyak nutrisi dan berbagai nutrisi untuk tubuh.
Dilansir dari Healthline, 100 gram kurma mengandung nutrisi berikut ini.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Kalori: 277
Karbohidrat: 75 gram
Serat: 7 gram
Protein: 2 gram
Kalium: 15 persen dari RDA
Magnesium: 13 persen dari RDA
Tembaga: 40 persen dari AKG
Mangan: 13 persen dari RDA
Besi: 5 persen dari RDA
Vitamin B6: 15 persen dari RDA
Lantas, apa saja manfaat kesehatan dari kurma? Berikut rangkumannya, dilansir dari Healthline.
1. Mencegah Berbagai Penyakit Kronis
Kurma dikenal dengan kandungan antioksidannya yang tinggi, yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Mengutip Healthline, ada tiga jenis antioksidan dalam kurma yakni.
Flavonoid: antioksidan yang dapat mengurangi peradangan dan telah terbukti secara klinis mengurangi risiko diabetes, alzheimer, dan jenis kanker tertentu
Karotenoid: antioksidan yang terbukti meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko gangguan mata, seperti degenerasi makula.
Asam fenolik: antioksidan yang sangat kuat dan memiliki sifat anti-inflamasi. Asam fenolik diketahui membantu mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung.
2. Mencegah Sembelit dan Mengontrol Gula Darah
Satu buah kurma berukuran 100 gram termasuk buah yang mengandung banyak serat yakni hampir tujuh gram. Oleh karena itu, kurma merupakan buah yang baik untuk menambah asupan serat tubuh.
Diketahui bahwa serat dapat bermanfaat untuk kesehatan pencernaan sehingga dapat mencegah sembelit. Ini karena serat dapat mengontrol gerakan tertentu dan memiliki kontribusi yang baik untuk pembentukan feses.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh PubMed Central, sebanyak 21 orang yang mengonsumsi tujuh kurma setiap hari selama tiga minggu mengalami peningkatan frekuensi buang air besar dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi kurma.
Selain bermanfaat untuk pencernaan, serat pada kurma juga bermanfaat untuk mengontrol gula darah dan mencegah peningkatan kadar gula darah.
3. Meningkatkan Kesehatan Otak
Menurut sebuah jurnal yang diterbitkan oleh PubMed Central, studi laboratorium menemukan bahwa kurma bermanfaat dalam mengurangi penanda peradangan, seperti interleukin 6 (IL-6) di otak. Tingkat IL-6 yang tinggi dikaitkan dengan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer.
Selain itu, penelitian lain juga menunjukkan bahwa kurma bermanfaat dalam mengurangi aktivitas protein beta amiloid yang dapat membentuk plak di otak. Plak yang menumpuk di otak dapat mengganggu komunikasi antar sel otak, yang dapat menyebabkan kematian sel otak dan alzheimer.
Belakangan, sebuah penelitian pada hewan menemukan bahwa tikus yang diberi campuran kurma memiliki ingatan dan pembelajaran yang lebih baik, dan memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan mereka yang tidak makan kurma.
Sifat perangsang otak kurma terkait dengan kandungan antioksidan pengurang peradangan, termasuk flavonoid.
4. Sederhanakan Tenaga Kerja
Satu studi menunjukkan bahwa mengonsumsi kurma dalam beberapa minggu terakhir sebelum melahirkan meningkatkan pelebaran serviks dan mengurangi kebutuhan induksi persalinan.
Sebuah studi tahun 2017 terhadap 154 wanita hamil menemukan bahwa mereka yang makan kurma lebih kecil kemungkinannya untuk diinduksi daripada mereka yang tidak.
Selain itu, penelitian terhadap 91 ibu hamil yang mengonsumsi 70-76 gram kurma per hari melahirkan rata-rata empat jam lebih sedikit dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi kurma.
Namun, hubungan antara tanggal dan tenaga kerja masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Namun, selama ini diperkirakan kandungan tanin yang terdapat pada kurma dapat membantu meredakan kontraksi. Selain itu, sumber alami gula dan kalori pada kurma dipercaya dapat memberi energi pada ibu hamil saat persalinan.
5. Pemanis Alami
Kurma merupakan sumber fruktosa, yaitu sejenis gula alami yang terdapat dalam buah. Oleh karena itu, kurma memiliki rasa yang manis sehingga dapat menjadi pengganti gula putih, apalagi kurma memiliki nutrisi, serat dan antioksidan yang baik.
Salah satu cara mengganti gula putih dengan kurma adalah dengan membuat pasta kurma. Cara membuat pasta kurma cukup sederhana yaitu dengan mencampurkan kurma dengan air hingga dihaluskan dengan perbandingan 1:1.
6. Menjaga Kesehatan Tulang
Dilansir dari Healthline, kurma mengandung beberapa mineral yang dapat menjaga kesehatan tulang, seperti fosfor, kalsium, dan magnesium. Disebutkan, bahan-bahan itu bisa mencegah risiko osteoporosis.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
10 Tips Mengajarkan Anak Puasa Ramadhan Pertama Kali
(hsy/hsy)