Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perindustrian RI menyatakan industri makanan dan minuman (mamin) tumbuh positif dari tahun 2020 hingga 2022. Pada tahun 2022, industri makanan dan minuman tumbuh 4,90 persen (year-on-year) dan menjadi penyumbang terbesar bagi industri pengolahan. bruto industri. Produk Domestik (PDB) nonmigas tahun 2022 sebesar 38,35 persen. Pada 2023, industri makanan dan minuman diproyeksikan tumbuh sekitar 6,25 persen dibanding tahun lalu.
Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu subsektor manufaktur yang menjadi prioritas pengembangan menuju digitalisasi. Penggunaan teknologi industri 4.0 pada industri makanan dan minuman bertujuan untuk mendorong produktivitas yang lebih efisien dan berkualitas untuk meningkatkan daya saing industri.
Chief Executive Officer dan Co-Founder ESB, Gunawan mengungkapkan, teknologi sebenarnya merupakan keharusan yang harus diterapkan jika bisnis kuliner ingin berkembang. “Saat ini industri makanan dan minuman sedang memasuki percepatan transformasi digital, kita tidak boleh terlambat dalam mengadopsi teknologi di bisnis kuliner. Teknologi ESB membantu pelaku bisnis kuliner mengelola operasional bisnisnya melalui solusi end-to-end berbasis cloud,” ujar Gunawan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Digitalisasi yang dilakukan oleh teknologi ESB terbukti mampu meningkatkan dan melancarkan bisnis kuliner mitra. Teknologi ESB dapat menekan biaya operasional perusahaan hingga 30% melalui otomatisasi operasi bisnis dan penyediaan laporan, data, dan analisis yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Selain itu, dari 1.000 cabang yang sepenuhnya mengadopsi teknologi ESB selama empat bulan, pendapatan rata-rata meningkat sebesar 45,8%. Kemudian toko-toko tersebut juga mengalami peningkatan pesanan sebesar 13,5%.
Sebagai software manajemen bisnis kuliner terlengkap dan terintegrasi di Asia Pasifik, ESB memiliki dua ekosistem yang dapat membantu mengelola satu atau ribuan cabang secara cerdas. Dua ekosistem tersebut adalah Smart Restaurant dan Smart UMKM.
Restoran Cerdas mencakup ekosistem mulai dari proses pemesanan dengan berbagai jenis, pembayaran kasir, pencatatan pesanan, pengadaan, program loyalitas, hingga sistem reservasi. Sementara Smart UMKM mencakup ekosistem yang lebih sederhana seperti pemesanan, pembayaran dan pencatatan kasir, serta pengadaan secara digital.
ESB memiliki beberapa produk software solusi bisnis kuliner antara lain ESB POS yang merupakan software aplikasi kasir offline berbasis Windows/Linux yang terintegrasi dengan seluruh ekosistem ESB di toko, seperti kitchen display, customer display, order captain, order kiosk, ERP, loyalty system , pesanan aplikasi di luar ekosistem ESB, dan berbagai sistem pembayaran.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Aplikasi Masak Tumbuhkan Jamur, Startup Ini Punya 8.000 Mitra
(merampok/ayh)