Jakarta, CNBC Indonesia – Chief Executive Binance Changpeng Zhao mencoba menghindari pertanyaan tentang FTX. Ini terkait dengan US$2,1 miliar (Rp32,8 triliun) yang diperoleh dari perusahaan milik Sam Bankman-Fried.
“Kami baik-baik saja secara finansial,” kata Zhao dalam wawancara dengan CNBC International sambil berusaha menghindari jawaban langsung, dikutip Jumat (16/12/2022).
Uang masuk ke Binance saat keluar dari investasi mereka dalam pendanaan Seri A 2019 di FTX. Dia ditanya apakah akan mengganti uang investor yang kehilangan uang akibat jatuhnya FTX.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
CNBC International mencatat bahwa menurut kode kebangkrutan AS, jika proses kebangkrutan dapat menentukan bahwa pembayaran dilakukan melalui proses penipuan atau ada penipuan maka penerima manfaat dapat meminta agar bunga dibatalkan oleh wali amanat investor.
Zhao juga ditanya apakah dia ingin mengirim uang. Tetapi dia hanya menjawab bahwa dia akan menyerahkannya kepada pengacaranya.
“Saya kira kita serahkan ke pengacara. Saya kira tim hukum kita sangat mampu menanganinya,” ujarnya.
Zhao menjelaskan bahwa pembayaran terdiri dari token BUSD, BNB, dan FTT. Pembayaran lewat FTT, sebutnya penting tapi perusahaan sudah “lupa”.
Dia juga menekankan bahwa pendapatan Binance sangat kuat. “Kami memiliki pendapatan yang sangat kuat,” kata Zhao.
Sementara itu, kuasa hukum FTX belum segera menanggapi permintaan komentar.
Dalam laporan sebelumnya, Bankman-Fried yang merupakan pendiri FTX ditangkap oleh otoritas Bahama. Seorang pria berusia 30 tahun menghadapi 115 tahun penjara karena runtuhnya perusahaannya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Binance Boss Mengakuisisi FTX Crypto Exchange, Mau Bangkrut?