liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Badai PHK Massal, Giliran Karyawan Spotify Bersiap Nganggur

Jakarta, CNBC Indonesia – Badai PHK di sektor teknologi tampaknya masih jauh dari selesai. Kali ini menimpa perusahaan teknologi raksasa, Spotify, yang dikabarkan merumahkan karyawannya pada pekan ini.

Kepada The Straits Times, Senin (23/1/2023), perusahaan tidak menyebutkan berapa pekerja yang akan di-PHK.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Mengacu pada laporan pendapatan kuartal ketiga 2022, Spotify memiliki sekitar 9.800 karyawan. Per September 2022, perusahaan streaming audio ini juga telah memberhentikan beberapa staf redaksi podcast. Kemudian pada Oktober 2022, perusahaan yang berbasis di Swedia itu memberhentikan 38 karyawan di studio podcast Gimlet Media dan Parcast.

Faktanya, pada tahun 2019, Spotify mengumumkan komitmen utamanya untuk mengembangkan podcast. Tercatat, perseroan telah mengeluarkan dana lebih dari US$ 1 miliar atau setara Rp. 15 triliun untuk mengakuisisi jaringan podcast, membuat perangkat lunak, layanan host, dan hak atas acara populer seperti The Joe Rogan Experience dan Armchair Expert.

Namun, diketahui bahwa investasi tersebut tidak memberikan keuntungan bagi investor. Saham Spotify telah turun 66% pada tahun 2022 dan investor mulai mempertanyakan kapan mereka akan menghasilkan keuntungan. Sedangkan pada Juni 2022, eksekutif Spotify mengatakan bisnis podcastnya baru akan menguntungkan dalam satu hingga dua tahun ke depan.

Jika kabar tentang rencana PHK Spotify benar adanya, maka hal ini akan menambah daftar panjang perusahaan industri teknologi yang melakukan pemutusan hubungan kerja. Banyak perusahaan di industri teknologi meningkatkan jumlah karyawannya selama pandemi Covid-19, tetapi terpaksa memberhentikan pekerjanya karena pendapatan iklan yang menurun dan prospek ekonomi yang goyah.

Di antara perusahaan yang melakukan PHK adalah raksasa seperti Amazon.com, Meta, dan Microsoft yang baru-baru ini mengumumkan pengurangan staf. Selain itu, induk Google, Alphabet, mengatakan pada hari Jumat akan memangkas sekitar 12.000 pekerjaan, atau lebih dari 6% tenaga kerja globalnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Banyak Startup yang Mem-PHK Karyawan Karena Alasan Ini

(hsy/hsy)