Jakarta, CNBC Indonesia – Renang merupakan salah satu olahraga yang digandrungi masyarakat. Kebanyakan orang beranggapan bahwa berenang adalah aktivitas fisik yang menyenangkan, terutama bagi anak-anak.

Bila dilakukan secara rutin, berenang dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan anak, seperti menjaga kesehatan jantung, melatih kemampuan motorik, meningkatkan massa dan kekuatan otot, serta meningkatkan kesehatan paru-paru.

Ikatan Ahli Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan ada waktu terbaik yang bisa dipilih orang tua untuk mengajak anaknya berenang, yakni pagi dan sore hari.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Menurut IDAI, pagi dan sore hari merupakan waktu yang ideal untuk melakukan aktivitas berenang karena suhu kolam dinilai cukup hangat sehingga anak terhindar dari risiko hipotermia atau penurunan suhu tubuh yang drastis.

“Ada dua waktu terbaik untuk berenang, pagi atau sore. Kalau pagi tentunya sebelum sinar ultraviolet naik, sekitar jam 10 lebih baik karena tidak terlalu panas,” ujar Kepala ICU dan Unit Gawat Darurat Anak tersebut. dari IDAI. Satuan Kerja Koordinasi, DR. dr. Ririe Fachrina di Gedung IDAI, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

“Jam 5 sore juga bagus. Udara dan air [di kolam] panas,” tambah dr Ririe.

Ririe mengatakan, orang tua atau anak pendamping dianjurkan untuk memilih kolam dengan air hangat jika ingin mengajak anaknya berenang. Menurutnya, suhu air kolam yang ideal adalah di atas 20 derajat.

“Airnya dikategorikan hangat jika suhunya melebihi 20 derajat. Kolam renang kita (di Indonesia) rata-rata kolam renangnya hangat, apalagi jam 5 sore karena airnya panas matahari,” jelas dr. Ririe.

Namun, selain memperhatikan suhu air kolam yang ideal untuk aktivitas renang anak, dr. Ririe menuturkan, salah satu hal utama yang harus dimiliki pendamping anak adalah kemampuan berenang dan memahami langkah dasar penanganan saat anak tenggelam. Ini karena anak-anak adalah kelompok yang paling berisiko tenggelam.

Ririe mengungkapkan, angka kematian anak akibat tenggelam cukup tinggi, menempati urutan kedua di dunia.

“Jika diteliti lebih dalam dan dikumpulkan lagi, ternyata angka kematian anak akibat tenggelam sangat tinggi. Artinya, dibanding kasus kecelakaan lainnya, tenggelam menempati urutan kedua,” ujar dr. Ririe.

Ririe mengatakan, data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan setiap tahun ada sekitar 263 ribu kematian akibat tenggelam. Data yang sama menunjukkan bahwa setengah dari kematian tersebut dialami oleh mereka yang berada di bawah usia produktif yakni di bawah 30 tahun.

“Tenggelam adalah penyebab kematian paling umum antara usia satu hingga 24 tahun di dunia,” pungkas Dr. Ririe.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Anak Kecil Juga Bisa Stres & Khawatir, Ini Tandanya