liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ada Dunia Hilang di Wilayah RI, Isinya Makhluk Misterius

Jakarta, CNBC Indonesia – Ribuan tahun silam, Sumba ternyata menjadi rumah bagi berbagai satwa yang sebagian besar sudah punah. Ini termasuk gajah kecil, tikus dan kadal raksasa, dan komodo.

Hal itu terungkap dari laporan terbaru yang dipublikasikan bulan lalu di jurnal bertajuk ‘Proceedings of the Royal Society B’. Laporan tersebut mengacu pada penemuan fosil hewan tersebut.

Selain itu, ada juga fosil komodo yang kini hanya hidup di Pulau Komodo, Flores. Hal ini memicu anggapan bahwa hewan langka yang sekarang ini sebenarnya berasal dari Sumba.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Laporan tersebut menyebutkan fosil berbagai spesies hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun lalu, dikutip dari Mongabay, Jumat (3/3/2023).

Ekspedisi untuk mempelajari hewan punah ini berlangsung sejak 2011 hingga 2014. Tim peneliti berasal dari Zoological Society of London (ZSL).

Mereka mengumpulkan fosil dari Sumba, sebagai bagian dari kepulauan yang dulu dikenal sebagai ‘Wallacea’. Kawasan ini berasal dari ahli biologi Alfred Russel Wallacea yang pertama kali memberi batas berdasarkan persebaran jenis hewan di Indonesia pada abad ke-19.

Area di dalam Wallacea meliputi Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Wilayah Wallacea mendapatkan popularitas pada tahun 2004, ketika sebuah kelompok arkeologi menggembar-gemborkan fosil makhluk punah yang mereka sebut ‘hobbit’ atau Homo floresiensis. Makhluk ini ditemukan di Flores, bagian utara Sumba.

Hingga saat ini penelitian tentang Sumba sendiri masih sangat jarang. Survei fosil dan satwa liar di sana tidak banyak dilakukan.

“Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari. Masih jarang ahli biologi atau ahli paleontologi yang fokus pada berbagai wilayah di Indonesia,” ujar Samuel Turvey, peneliti di ZSL.

Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut di Sumba dapat dilakukan untuk mendapatkan wawasan tentang evolusi spesies di daerah tersebut.

“Penemuan di daerah ini dapat memberikan wawasan yang luar biasa tentang dunia yang hilang. Ada banyak hewan yang berkembang biak di pulau terpencil Wallacea, tetapi kemudian punah dengan munculnya peradaban manusia modern,” kata Turvey.

[Gambas:Video CNBC]

(tiba)