Jakarta, CNBC Indonesia – Stroke bisa datang tiba-tiba. Penyakit ini terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu.
Lebih buruk lagi, efek stroke pada tubuh dapat mempengaruhi mobilitas, indera, dan cara berpikir orang yang terkena stroke. Hal ini juga dialami oleh selebriti dan presenter Indra Bekti yang baru saja mengalami serangan stroke yang menyebabkan pembuluh darah pecah. Kedua mata Indra Bekti juga terkena pembuluh darah yang pecah menyebabkan pandangannya kabur.
Dikutip dari Stroke Foundation, saraf dari masing-masing mata berjalan bersamaan di otak, sehingga kedua mata bisa terkena. Jika sisi kanan otak rusak, penglihatan di sisi kiri di setiap mata mungkin terpengaruh.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Selain mempengaruhi penglihatan, ada beberapa dampak stroke lainnya, seperti berikut ini:
1. Gangguan bicara
Orang yang mengalami stroke juga dapat mengalami masalah berbicara dan memahami pembicaraan, membaca dan menulis. Stroke memengaruhi otot-otot wajah, lidah, dan tenggorokan, sehingga mengubah cara Anda berbicara dan suara yang Anda keluarkan saat ingin berbicara.
2. Kehilangan keseimbangan tubuh
Ketidakstabilan (kehilangan keseimbangan) dapat terjadi akibat kerusakan pada bagian otak yang mengontrol keseimbangan. Keseimbangan juga bisa terpengaruh jika Anda memiliki kelemahan di satu sisi tubuh.
3. Kesulitan menelan
Stroke dapat memengaruhi cara Anda mengunyah makanan di mulut dan menelan. Kondisi ini disebut disfagia.
Disfagia dapat menyebabkan masalah makan dan minum. Makanan atau minuman bisa tersesat dan masuk ke paru-paru Anda.
Sekitar 40 persen orang yang mengalami stroke mengalami kesulitan menelan.
4. Rasa sakit yang tidak biasa
Orang yang pernah mengalami stroke mungkin juga mengalami perasaan “tidak biasa” karena pengaturan pusat nyeri di otak rusak. Karena itulah terkadang penderita stroke bisa mengalami nyeri bahu atau nyeri otot.
5. Kelelahan
Susah tidur, merasa lelah adalah efek lain dari stroke yang bisa dirasakan. Kelelahan terkadang menjadi salah satu tanda depresi akibat stroke.
6. Sistem pernapasan terganggu
Stroke yang terjadi di batang otak, di mana fungsi tubuh yang penting seperti pernapasan, detak jantung, dan suhu tubuh dikendalikan, juga dapat menyebabkan masalah pernapasan. Jenis stroke ini lebih cenderung menyebabkan koma atau kematian.
7. Sistem pencernaan terganggu
Stroke juga dapat memengaruhi bagian otak yang mengontrol usus. Ini dapat menyebabkan inkontinensia, yang berarti kehilangan kendali atas fungsi usus. Kondisi ini lebih sering terjadi pada tahap awal pemulihan dan seringkali membaik seiring berjalannya waktu.
8. Sering buang air kecil
Kerusakan akibat stroke dapat menyebabkan gangguan komunikasi antara otak dan otot yang mengontrol kandung kemih.
Jika hal ini terjadi, penderita mungkin perlu ke kamar mandi lebih sering, atau mungkin mengompol saat tidur, atau saat batuk atau tertawa. Seperti inkontinensia usus, kondisi ini biasanya merupakan gejala awal yang membaik seiring berjalannya waktu.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Peringatan! Jangan Abaikan 7 Gejala Stroke Ini
(hsy/hsy)